Bola.com, Surabaya - Meski tak lagi membela Surabaya United (dulu bernama Persebaya), Manahati Lestusen, salah satu pencetak gol kemenangan 2-1 PS TNI atas Surabaya United, masih sulit menepiskan kenangannya bersama Surabaya United.
Itulah mengapa hubungan Manahati Lestusen dengan CEO Surabaya United, Gede Widiade, tetap harmonis ketika keduanya bertemu, Rabu (18/11/2015) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Mereka tampak sangat akrab, senyum keduanya terus mengembang. Dari situ tercermin jelas hubungan mereka bukan sekadar eks anak buah dengan mantan bosnya, tapi ibarat ayah dengan anak.
"Ini anak saya yang hilang. Akhirnya ketemu juga setelah sekian lama berpisah," tutur Gede, sembari memeluk sang pemain.
"Pak Gede ini bukan sekadar bos, tapi sudah seperti bapak saya," balas Manahati.
Baca Juga
Sejak Timnas U-23 gagal menjuarai SEA Games Singapura 2015, eks kapten Timnas U-23 tersebut baru kali ini bersua dengan mantan bosnya di Surabaya United itu. Manahati memang baru kembali turun lapangan karena Barito Putera memilih vakum dari sepak bola nasional.
Sementara pada beberapa bulan terakhir, pemain asal Maluku Utara ini juga disibukkan kegiatannya menjalani tes masuk TNI hingga akhirnya sekarang sudah sah jadi prajurit TNI.
Jebolan Sociedad Anonima Deportiva (SAD) itu mengakui kedekatannya dengan petinggi Surabaya United itu merupakan salah satu faktor yang membuat dirinya tak bisa melupakan jasa Persebaya terhadap dirinya.
"Pak Gede sangat baik pada saya dan pemain-pemain lain. Beliau sosok yang patut jadi contoh bagi pelaku bola. Kebapakan, perhatian, peduli, dan sangat bertanggung jawab," ujar Manahati, mengomentari Gede Widiade yang juga manajer timnas U-23 di SEA Games 2015.
Tak heran bila kecintaan Manahati pada klub profesional pertamanya di Indonesia itu sangat besar. Apalagi di tim inilah Manahati mengecap ketatnya persaingan antartim ISL di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air untuk kali pertama.
Di situ pula, Manahati memiliki banyak memori suka maupun duka selama berkostum Persebaya yang sekarang sudah berganti nama menjadi Surabaya United.