Jauhi Fitnah, Iwan Setiawan Tak Lagi Pakai Baju Koko saat Melatih

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 19 Nov 2015, 12:30 WIB
Eks pelatih Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan tampil lebih sportif. Ia tak lagi mengenakan baju koko kala mendampingi tim di lapangan. (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Bola.com, Sidoarjo - Mantan pelatih Pusamania Borneo FC Iwan Setiawan tak lagi memakai baju koko saat mendampingi timnya bertanding. Padahal ia pernah berujar, baju muslim yang ia kenakan bukan sekadar untuk menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim, tapi juga berfungsi lain.

Mantan pelatih Persela Lamongan itu mengungkapkan, baju yang kerap dikenakan dalam acara-acara religius itu berpengaruh besar terhadap kemampuannya mengontrol emosi di pinggir lapangan. Namun ia terpaksa melepas baju koko karena ada isu tak sedap sampai di telinganya.  

"Benar, saya ini termasuk pelatih bertemperamen tinggi. Jadi kalau pakai baju koko, saya malu kalau mau marah, tapi belakangan saya mendengar kabar tak sedap mengenai kebiasaan saya yang satu ini. Daripada timbul fitnah, mending saya lepaskan," kata Iwan.

Kini penampilan Iwan kembali sportif dan bergaya layaknya seorang praktisi olahraga. Iwan sekarang lebih sering mengenakan kaus dipadu celana pendek di bawah lutut, plus topi. Sementara, belasan baju koko yang ia miliki hanya digunakan saat menjalankan ibadah salat.

Advertisement

Benar saja, hal itu tampak saat Iwan berada di ruang ganti Pusamania Borneo FC sebelum bentrokan dengan PS TNI, Rabu (18/11/2015) yang berkesudahan 2-2. Kala itu, Iwan yang memasuki ruang ganti langsung melepas kausnya untuk berganti baju koko jenis gamis guna menunai salat maghrib. Sekembalinya dari musholla, Iwan menanggalkan baju kokonya lagi.

"Sekarang tidak ada omongan macam-macam lagi tentang saya. Semua kembali netral. Saya mencoba mengontrol emosi dan belajar ikhlas apa pun hasil pertandingan dan perlakuan wasit yang kami terima di sebuah pertandingan tanpa baju koko. Alhamdulillah sejauh ini bisa," tutur Iwan.

Iwan memang tak lagi berapi-api dan mudah meledak saat di pinggir lapangan di saat kesal sekali pun. Namun ia masih kerap melontarkan omongan pedas saat di luar lapangan, terutama pada calon lawan timnya.

"Saya ini bicara pedas untuk mengkritik sesuatu yang tidak benar. Jadi bukan asal bicara. Saya juga bicara dengan nada ketus bukan juga sombong, karena saya punya data," paparnya.

Iwan memang dikenal sebagai pelatih kontroversial. Ia kerap melontarkan komentar miring pada setiap tim pesaingnya. Ia mengakui, apa yang ia lakukan semata-mata untuk menanamkan sugesti positif pada anak buahnya.

"Saya selalu bicara data dan fakta. Kalau faktanya tidak bagus, saya katakan sejujurnya, kalau nyata-nyata bagus, saya bilang bagus," jelasnya.

Iwan Setiawan menyatakan mundur dari kursi pelatih kepala Borneo FC, usai dikalahkan PS TNI lewat adu penalti 6-5 (2-2), Rabu (18/11/2015).