Bola.com, Sidoarjo - Pelatih Pusamania Borneo FC Iwan Setiawan menepati janjinya untuk mundur dari kursi pelatih. Keputusannya ini menyusul kekalahan PBFC lewat drama adu penalti dari PS TNI dengan skor 6-5 (2-2), Rabu (18/11/2015) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Seperti diketahui, sebelum pertandingan, Iwan sempat bernazar, dirinya bakal meletakkan jabatan sebagai pelatih kepala PBFC jika timnya kalah dari PS TNI pada laga perdananya itu. Ironisnya, PBFC yang sempat unggul dua gol lebih dulu, justru kendur di babak kedua. Akibatnya, PS TNI yang mendapat dukungan penuh dari ribuan anggota TNI sukses menyamakan skor sekaligus memaksa laga dilanjutkan dengan adu penalti.
Iwan telah menyampaikan keputusan untuk meninggalkan Hamka Hamzah dkk. demi memenuhi janji. "Saya sudah bilang di hadapan seluruh pemain, tim pelatih, dan manajemen di ruang ganti usai pertandingan. Saya harus konsekuen dengan ucapan saya," ucap Iwan.
Baca Juga
Waktu istirahat setelah laga, para pemain usai pertandingan pun berubah menjadi acara pamitan Iwan dengan seluruh elemen tim berjulukan Pesut Etam itu. Raut kesedihan pun masih tergambar jelas dari wajah sang pelatih saat keluar dari ruang ganti menuju bus yang mengantarkan mereka kembali ke Hotel Best Western Papilio, Surabaya, tempat mereka menginap.
Iwan harus menanggung malu karena sebelumnya ia menganggap remeh PS TNI. Bahkan ia juga menyatakan kalau PS TNI adalah tim amatir dengan gaya main amatiran. Namun faktanya, PBFC harus terjungkal setelah kalah melalui drama adu penalti setelah penendang terakhir dari lima eksekutor pertama yang disiapkan, Rizky Pora, gagal menyarangkan bola ke gawang PS TNI yang dijaga Dhika Bayangkara.
Dengan mundurnya Iwan dari posisi pelatih kepala, otomatis terjadi kekosongan di Borneo FC. Ada kemungkinan asisten pelatih Kas Hartadi yang akan menggantikan posisi Iwan di tiga laga sisa PBFC di babak penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman nanti.
"Saya belum tahu, itu akan menjadi keputusan manajemen. Yang penting saya sudah sampaikan kalau saya mundur," terang Iwan Setiawan.