Bola.com, Jakarta Legenda sepak bola Timnas Jerman, Franz Beckenbauer masih terus berupaya agar dirinya tak terjerat kasus hukum, terkait penandatanganan dokumen rahasia jelang pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2006. Kali ini, pria berjuluk Der Kaiser tersebut mengakui ikut menyertakan tanda tangan.
Seperti dirilis FourFourTwo, Sabtu (21/11/2015), Beckenbauer mengungkapkan, dirinya memang ikut tanda tangan pada dokumen yang dianggap 'rahasia' tersebut. Namun, semua itu berlatar sifatnya yang menjunjung tinggi kepercayaan.
Baca Juga
"Saya akan menandatangani apapun yang berasal dari teman dekat, karena saya memiliki prinsip menaruh kepercayaan kalau tak akan ada penyelewengan atau masalah. Jadi, saat itu saya percaya saya. Intinya, jika saya percaya ke seseorang, pasti akan saya tandatangani," jelas Beckenbauer.
Ia mengaku tak mengetahui apapun terkait apa yang ditandatanganinya, karena semua berawal dari maksud baik. Setidaknya, saat itu berharap Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006, dan memang akhirnya berhasil.
Masalah yang dihadapi Beckenbauer cukup pelik. Saat itu, ia menjabat ketua komite pencalonan Piala Dunia 2006. Beckenbauer mengaku banyak membubuhkan tanda tangan, dan itu dilakukan atas dasar saling percaya.
Sayang, kondisi tersebut membuatnya dianggap ikut terlibat. Beckenbauer diduga telah menandatangani sebuah dokumen rahasia dengan mantan Wakil President FIFA, Jack Warner. Hal itu dilakukan Beckenbauer sebelum akhirnya Jerman ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Terkait tuduhan suap, Beckenbauer juga menyangkal keras. Seperti dirilis Suddeutsche Zeitung, eks bek kiri ini mengungkapkan kalau saat itu Persatuan Sepak Bola Jerman (DFB) dan tim pemenangan, tak memiliki banyak dana.
"Uang kami habis untuk lobi ke berbagai tempat. Sangat logis, kami harus terbang ke Trinidad atau ke manapun, dan di sana setidaknya melakukan minum kopi bareng. Itulah cara kami mendapatkan suara," tegas Beckenbauer.
Bulan lalu, FIFA mulai melakukan penyelidikan terhadap Beckenbauer. Mantan pemain Bayern Munchen tersebt dianggap memberikan dan atau menjanjikan sejumlah uang untuk meraih suara pada proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2006.
Sumber : FourFourTwo, Suddeutsche Zeitung