Bola.com, Jakarta - PSM Makassar kembali meraih tambahan 2 poin setelah menang adu penalti melawan Semen Padang dan memanaskan persaingan di Grup B Piala Jenderal Sudirman. Setelah bermain imbang tanpa gol di waktu normal, PSM akhirnya menang 4-3 dalam adu penalti.
Meski sepanjang pertandingan Semen Padang mampu lebih menguasai pertandingan dengan penguasaan bola 52% berbanding 48%, pertahanan Juku Eja masih cukup solid membendung serangan Vendry Mofu dkk.
Selain dihuni oleh bek kawakan seperti Banaken Bossoken, dalam pertandingan semalam sosok yang mencuri perhatian di areal pertahanan PSM adalah kiper Dimas Galih Pratama. Ia mampu menyelamatkan gawangnya sebanyak 5 kali, terutama dari 4 tembakan tepat sasaran yang dibuat pemain sayap agresif Semen Padang, M. Nur Iskandar.
Baca Juga
Kemampuan Dimas Galih sebagai kiper masa depan PSM cukup terlihat dari kecepatannya merespon tembakan lawan dan tak ragu untuk memberi komando pada barisan pertahanan. PSM hampir saja menyudahi laga dengan kekalahan, di menit ke-90, Dimas Galih mampu melakukan dua penyelamatan gemilang.
Bermula dari tendangan bebas Yu Hyun Koo yang berhasil ia tepis, bola muntah kemudian dengan cepat disambar Nur Iskandar, namun Dimas Galih berhasil melakukan blok dengan memperpendek jarak tembak Nur Iskandar untuk menyelamatkan gawang PSM.
Namun mantan kiper Persijap Jepara ini juga masih harus mengasah kemampuannya dalam mengambil keputusan. Dimas hampir saja melakukan blunder di babak pertama, ketika ia meninggalkan pos nya untuk menghalau bola tanggung di ujung kotak penalti PSM. Beruntung tendangan lob, James Koko Lomell masih membentur mistar gawang.
Kiper yang akan berulang tahun ke 23 pada 23 November ini kembali menjadi pahlawan saat duel adu penalti dengan menahan tendangan Yu Hyun Koo. Tendangan Hyun Koo yang mengarah ke pojok kanan bawah gawang masih mampu ditepisnya, hal ini menjadi kunci kemenangan PSM karena beberapa saat kemudian tendangan penalti Rasyid Bakrie memastikan kemenangan 4-3 PSM Makassar.
Dimas Galih lahir di Surabaya, dan sempat bermain untuk Persijap Jepara sebelum memutuskan pindah ke PSM. Di Piala Jenderal Sudirman ini, ia diberi kesempatan oleh pelatih Liestiadi menjadi kiper utama. Empat poin yang dikumpulkan PSM Makassar dari 2 kali menang adu penalti tak lepas dari kontribusi Dimas Galih.