Bola.com, Sidoarjo - Mitra Kukar dan Semen Padang bermain datar pada laga lanjutan babak penyisihan Grup B Piala Jenderal Sudirman di Stadion I Wayan Dipta Gianyar, Senin (23/11/2015). Tidak ada yang lebih dominan satu sama lain. Keduanya berbagi penguasaan bola masing-masing 50 persen.
Jumlah umpan yang dilepaskan oleh Naga Mekes 399 dengan tingkat akurasi 84% atau ada 337 umpan sukses. Sementara Semen Padang melepaskan 403 umpan dengan akurasi 78% yang berarti 316 umpannya sukses.
Walaupun tak satu pun gol tercipta, kedua tim bukannya tanpa peluang. Anak asuh Jafri Sastra melepaskan 14 tendangan ke arah gawang tapi hanya 3 saja yang menemui sasaran 7 lainnya melebar dan 4 lainnya diblok lawan.
Tidak berbeda dengan Mitra Kukar, Semen Padang hanya mampu melepaskan 2 tendagan yang tepat sasaran dari total 8 tendangan. 4 tendangan lainnya melenceng dan 2 tendangan diblok lawan. Untuk catatan aksi bertahan, Mitra Kukar bisa lebih baik. Mereka melakukan 20 tekel sukses, 27 intersepsi, dan 24 kali sapuan. Sementara Semen Padang melakukan 24 tekel sukses, 14 kali intersepsi dan hanya 3 kali sapuan.
Kedua kiper, Shahar Ginanjar di kubu Mitra Kukar dan Jandia Eka Putra di kubu Semen Padang, masing-masing melakukan 2 dan 3 penyelamatan.
Permainan yang berimbang antar keduanya tidak diwarnai banyak pelanggaran. Mitra Kukar melakukan 11 pelanggaran dan diganjar 2 kartu kuning. Semen Padang melakukan 14 pelanggaran dan juga diganjar 2 kartu kuning.
Baca Juga
Rudolof Yanto Basna Terbaik
Saat laga berlanjut ke babak adu penalti, ada 3 pemain yang gagal menunaikan tugasnya. M. Bachtiar yang jadi algojo pertama Naga Mekes gagal menyarangkan bola setelah sepakannya ditahan oleh Jandia Eka Putra.
Tapi, selanjutnya Shahar Ginanjar yang tampil sebagai pahlawan. Dia mampu menahan tendangan Nur Iskandar dan Fajar Legian yang akhirnya memastikan kemenangan bagi MitraKukar.
Meski Shahar menentukan kemenangan, Labbola lebih memilih Rudolf Yanto Basna menjadi pemain terbaik ini. Pemain belakang yang masih berusia 20 tahun ini dinilai sebagai pemain muda paling konsisten di Piala Jenderal Sudirman.
Sepanjang 90 menit pertandingan, Yanto melepaskan 32 umpan sukses dan 5 umpan gagal. Atribut bertahannya sangat bagus. Dia melakukan 4 tekel sukses, 2 kali memblok tendangan, 5 kali memotong bola, dan 6 kali melakukan sapuan. Dia adalah alasan mengapa Mitra Kukar sulit dijebol selama Piala Jenderal Sudirman.
Jika mampu tampil konsisten dan mengantar Mitra Kukar melangkah sejauh mungkin, setidaknya ke semifinal seperti ketika di Piala Presiden, bukan tidak mungkin dirinya akan terpilih sebagai pemain muda terbaik di turnamen yang digagas oleh Panglima TNI ini. Dengan penampilan memuaskan dan konsisten tentu dia akan menjadi salah satu pilar lini belakang timnas Indonesia masa depan.