Eks Striker Timnas: Ferdinand Sinaga Tetap Perlu Memelihara Emosi

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 27 Nov 2015, 21:00 WIB
Ferdinand Sinaga, terpancing emosinya dan melakukan ulah anarkistis ketika Sriwijaya FC kalah 0-1 dari Persija di Piala Jenderal Sudirman. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Bola.com, Jakarta - Striker Sriwijaya FC, Ferdinand Sinaga, membuat ulah setelah laga Persija vs Sriwijaya FC pada babak penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (25/11/2015). Ferdinand terpancing emosinya karena diejek oleh suporter. Ia kemudian berusaha untuk mengejar dan mengajak berkelahi suporter yang mengejeknya.

Saat masuk ke ruang ganti, Ferdinand juga diduga melakukan tindakan yang membuat rusak beberapa barang. Sejumlah orang dari pihak panpel menjadi saksi ketika eks pemain Persib itu melanjutkan ulah emosionalnya di ruang ganti.

Eks striker timnas, Budi Sudarsono, menilai Ferdinand sedang dikuasai emosi yang berlebihan saat itu. Budi menyebut setiap pemain harus tetap memiliki emosi tinggi saat berlaga.

"Setiap pemain harus tetap mempunyai emosi di lapangan. Tanpa emosi, kemampuan pemain tidak akan keluar. Saya juga merasakan hal itu setiap kali bermain," ujar Budi, yang memperkuat timnas Indonesia di ajang Piala Asia 2004 dan 2007.

Hanya saja, menurut pemain yang dijuluki si Piton ini, emosi yang dimiliki pemain harus bisa diarahkan pada sisi positif. Jika itu yang terjadi, performa pemain akan terangkat di lapangan.

"Pemain harus bisa menguasai dan mengarahkan emosi ke arah positif. Kalau emosi tidak bisa dikendalikan, maka yang keluar adalah tindakan negatif," ungkap Budi yang pernah bermain buat Persebaya, Persija, Persik, Persib dan Sriwijaya FC ini

Advertisement

Budi pernah merasakan akibat buruk karena tidak bisa menguasai emosi semasa bermain. Kejadian itu dialami Budi kala memperkuat Sriwijaya FC pada musim kompetisi LSI 2009.

Saat menghadapi Deltras di Sidoarjo, SFC kalah dan Budi merasa timnya dikerjai wasit. Lantaran emosi yang memuncak, saat memasuki ruang ganti Budi menendang pintu yang terbuat dari kaca. Akibatnya, kaki Budi terluka terkena pecahan kaca dan menderita luka serius.

"Kaki saya harus dijahit dan tidak bisa bermain selama sebulan. Itu contoh emosi tak terkendali yang akhirnya merugikan diri sendiri. Saya ini orangnya emosional, tapi kalau untuk mengejar penonton dan mengajaknya berkelahi, rasanya saya tidak seemosional itu. Sebagai pemain, Ferdinand tetap harus punya emosi, tapi yang positif," ujar Budi yang terakhir kali bermain buat Persikabo Kab. Bogor pada kompetisi Divisi Utama 2013.

Atas tindakan yang anarkistis, Ferdinand Sinaga bakal dipanggil oleh Komdis Piala Jenderal Sudirman pada Rabu (2/12/2015) untuk dimintai keterangan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Saat ini, status Ferdinand sudah dinonaktifkan oleh pihak Mahaka Sports and Entertainment selaku penyelenggara Piala Jenderal Sudirman. Ia tak diperbolehkan main di sisa pertandingan yang dijalani Sriwijaya FC di Piala Jenderal Sudirman.

Berita Terkait