Kiper Legendaris Persija Merinding saat Salaman dengan Bung Karno

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 28 Nov 2015, 19:15 WIB
Yudo Hadianto bersalaman dengan Presiden Soekarno menjelang keberangkatan menuju Kejuaraan Asia Junior 1961 di Istana Negara. (Repro dok.pribadi)

Bola.com, Jakarta - Kiper legendaris Persija Jakarta, Yudo Hadianto (74 tahun) menceritakan pengalaman mendebarkan saat bersalaman dengan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.

Cerita bermula pada tahun 1962, Timnas Indonesia tampil di ajang Merdeka Games di Kuala Lumpur, Malaysia. Edisi 1962 merupakan turnamen Merdeka Games edisi kelima. Indonesia berstatus juara bertahan kala itu. Yudo kala itu menjadi kiper debutan, karena pelatih Tony Pogacnik telah memiliki kiper Persib Bandung, Yus Etek. Pada ajang itu, Yudo tampil bergantian dengan Yus Etek.

Sebelum pemberangkatan, seperti biasa, skuat timnas wajib berpamitan dengan Presiden Soekarno di Istana Negara. Para pemain tampil rapi, mengenakan setelan jas dan peci khas Indonesia. Pada hari berpamitan, pidato Bung Karno selalu tajam dan mampu membangkitkan semangat para pemain. Apalagi, ajang yang dihadapi digelar di Malaysia.

Baca Juga

Advertisement

Sebelumnya, pada tahun 1961, Yudo juga bersalaman dengan Bung Karno ketika pemberangkatan Timnas Junior ke Kejuaraan Asia Junior (sekarang Piala AFC U-19) di Bangkok Thailand. Hasilnya pun sama, Indonesia meraih juara bersama Burma (Myanmar).

Yudo Hadianto, kiper legendaris Persija Jakarta yang kini berusia 74 tahun dan masih aktif melatih pemain usia dini. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

“Sewaktu saya bersalaman dengan Bung Karno, tangan saya dingin dan merinding. Bung Karno menatap mata saya tanpa berkedip. Saya menunduk dan takjub melihat karisma Bung Karno,” tutur Yudo Hadianto kepada bola.com.

Bung Karno selalu punya kalimat-kalimat magis yang membuat semangat para pemain menggebu-gebu. Satu kalimat yang sering diucapkan adalah, “Selamat berjuang, banggakan Indonesia dengan juara.”

2 dari 2 halaman

Kenangan Manis Legenda Persija bersama Bung Karno

Motivasi Bung Karno di mata pemain memicu adrenalin. Indonesia tampil luar biasa dan mampu menjadi juara. Tergabung di Grup A bersama Korea Selatan, Vietnam Selatan, Singapura, dan Filipina, Tim Merah-Putih jadi juara grup dengan mengemas kemenangan dalam empat pertandingan.

Indonesia bertemu Pakistan pada final di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur, 19 September 1962. Indonesia memastikan juara setelah mengalahkan Pakistan 2-0 lewat gol Solong Hajah dan Hengki Timisela.

Awal 1960-an merupakan momen sukses bagi Yudo. Sebelum gabung timnas senior, ia memperkuat Persija Jakarta, setelah sebelumnya malang melintang di Persis Solo, UMS (klub internal Persija), Mahesa dan Pardetex Medan (klub internal PSMS Medan).

Kariernya di Persija Jakarta dan Timnas Indonesia berjalan beriringan. Di timnas, ia dikenal sebagai kiper dengan momen-momen terbaik, di antaranya Merdeka Games, Aga Khan Cup, Kings Cup Thailand, dan Kejuaraan Asia Junior. Sementara di Persija, Yudo termasuk kiper yang paling awet. Ia memperkuat Tim Macan Kemayoran sejak 1960 hingga 1973.