Jelang Melawan Borneo, Pelatih Surabaya United Terapkan Jam Malam

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 29 Nov 2015, 12:00 WIB
Walau sudah pasti lolos ke babak 8 Piala Jenderal Sudirman, pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan, tak ingin pemainnya santai. (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Bola.com, Surabaya - Tidak ada euforia di kubu Surabaya United usai memenangkan laga kontra Persela 4-3, Jumat (27/11/2015) lalu. Ini karena masa pemulihan fisik pemain yang dimiliki tim besutan Ibnu Grahan itu sangat pendek. Tim yang bermarkas di Jemursari Selatan itu hanya mempunyai waktu dua hari sebelum bertarung lagi di partai terakhir Grup C Piala Jenderal Sudirman lawan Pusamania Borneo FC (30/11/2015) nanti. Ibnu cenderung tegas menegakkan aturan main di timnya.

Menyadari fisik pemainnya kelelahan, Pelatih kepala Surabaya United Ibnu Grahan pun langsung membawa anak buahnya menjalani relaksasi di tempat sauna, sesaat setelah timnya menang dari Persela, Jumat (27/11/2015) malam.

Advertisement

Ibnu juga hanya membuat program latihan sehari sekali. Ini berbeda dengan sebelum pertandingan lawan Persela, Otavio Dutra dkk kala itu harus melahap porsi latihan dua kali sehari. Ibnu juga menginstruksikan para pemainnya untuk banyak beristirahat saat tak ada agenda latihan.

“Biar pemain bugar saat pertandingan lawan Pusamania Borneo FC,” ujar Ibnu.

Kebugaran para pemainnya memang sangat penting agar tak tampil buruk di pertandingan terakhir penyisihan. Maklum, kendati sudah memastikan satu tiket ke babak 8 besar usai PBR dan Sriwijaya (28/11/2015) hanya meraih lima poin setelah berbagi angka 1-1 (Sriwijaya menang lewat adu penalti), Surabaya United tetap tak mau malu.

Staf pelatih pun diminta untuk memberikan pengawasan ekstra pada seluruh pemain agar upaya untuk memulihkan kondisi pemain bisa berjalan maksimal. Tak boleh ada pemain yang keluyuran malam hingga melewati jam 21.30 malam.

Tak hanya mengubah program latihan, menu makanan untuk para pemainnya juga nyaris sama dengan sebelumnya. Karena pertandingan PBFC berlangsung sore hari, pukul 15.00 WIB, Ibnu melarang seluruh pemainnya mengonsumsi makanan berlemak tinggi, dan memperbanyak makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi.

“Ini penting, dan harus diperhatikan seluruh pemain. Karena akan ketahuan siapa pemain yang tidak mematuhi instruksi saya,” terang Ibnu.

Tak cukup, Ibnu juga mengingatkan seluruh pemainnya agar tak cengeng selama latihan. Ia mengadopsi resep PS TNI yang meminta semua pemainnya agar cepat bangun jika terjatuh. Selama tak terlalu sakit, Ibnu meminta para pemainnya cepat bangun dan siap bermain kembali.

“Tidak ada buruknya mengambil sesuatu yang baik dari tim lain. Ternyata benar apa yang dikatakan pelatih PS TNI (Suharto AD), sebelum benar-benar tidak bisa bangun, atau sebelum dibawa ke rumah sakit, pantang bagi seorang pemain terlalu lama duduk atau terkapar di tengah lapangan,” ujarnya.

Ibnu Grahan tak ingin ada pemain Surabaya United berpura-pura sakit jika memang tak sakit. “Saya harus tegaskan pada pemain, jangan berpura-pura. Karena itu bisa merugikan kita sendiri. Saya tak mau melihat mereka seperti itu di lapangan,” katanya.