Bola.com, Jakarta - Ada pemandangan menarik di Stasiun Gubeng, Surabaya, Jumat (27/11/2015) malam WIB. Dua suporter yang mempunyai sejarah saling berseteru, yaitu suporter Persija Jakarta, The Jakmania dan suporter Surabaya, Bonek saling berdamai.
Ketika itu, Ada 200 Jakmania dari berbagai titik di seluruh wilayah Indonesia tumpah ruah di Stasiun Gubeng untuk melanjutkan perjalanan menuju Malang guna merayakan ulang tahun Persija yang ke-87, sekaligus menonton duel Persija versus Arema Cronus. Jakmania transit di Surabaya dan Bonek yang menjadi tuan rumah menyambut baik kedatangan Jakmania yang menggunakan moda kereta api.
Seluruh Jakmania mendapat perlakuan khusus, baik dalam kenyamanan dan keamanan. Kedua suporter saling menyapa dengan jabatan dan pelukan yang hangat.
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, ketua Jakmania, Richard Ahmad Supriyanto menyambut baik sambutan yang dilakukan Bonek. Ini merupakan awal terciptanya perdamaian antara Jakmania dan Bonek dengan mengedepankan sesama suporter Indonesia. Kedua suporter mengesampingkan identitas masing-masing untuk mendukung klub favoritnya demi kemajuan sepak bola Indonesia.
"Awalnya, saya menjalin komunikasi sejak H-3 dengan Bonek pimpinan Andi Peci. Saya meminta para Jakmania dari berbagai titik di daerah yang ingin merayakan ulang tahun Persija di Malang untuk mendapat kenyamanan dan keamanan dari Bonekmania. Seluruh Jakmania akan berkumpul di Stasiun Gubeng sebelum melanjutkan perjalanan menuju Malang. Andi Peci akhirnya memenuhi permintaan itu dan buktinya sudah ada. Bonekmania menyambut baik kedatangan Persija," ungkap Richard.
"Ini merupakan bahasa sepak bola bukan bahasa suporter. Kami, kedua suporter saling mengedepankan bahasa sepak bola untuk memajukan sepak bola di Indonesia. Jadi, saya berterima kasih kepada Bonek yang sudah menyambut baik kedatangan Jakmania. Saya harap momen perdamaian ini terus berlanjut ke tingkat akar rumput," lanjut Richard.