Bola.com, Abu Dhabi - Pebalap Campos Racing, Rio Haryanto, mengaku kecewa balapan pamungkas GP2 musim 2015 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Minggu (29/11/2015), berakhir secara prematur.
Namun, pria asal Solo itu tak mau terlalu larut memikirkan insiden itu. Dia memilih langsung mengalihkan perhatian ke tes Formula 1 (F1) bersama Manor, Selasa (1/12/2015). Tes ini fokus untuk menguji penggunaan ban Pirelli.
Sebagai persiapan, hari ini Rio akan menjalani proses seat fitting atau pembuatan kursi untuk kokpit mobil F1 dan juga briefing bersama tim.
Baca Juga
"Sprint race penutup GP2 musim ini harus berakhir secara prematur. Saya setuju faktor keselamatan harus diutamakan tapi sayang sekali balapan tiba-tiba dibatalkan karena perbaikan trek tidak bisa diselesaikan tepat waktu. Padahal, saya dan tim sudah bersiap-siap untuk memberikan yang terbaik,” ujar Rio, melalui rilis kepada bola.com, seusai balapan.
“Selanjutnya, saya akan fokus 100% pada tes F1 yang akan datang sebagai persiapan untuk musim balap tahun depan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan yang sangat berarti bagi saya di sepanjang tahun 2015,” imbuh pengidola Ayrton Senna ini.
Pada Sprint Race GP2 Abu Dhabi, Rio Haryanto mengawali lomba dari grid kedua. Selepas start, Rio pun langsung “menyerang” Alex Lynn dari sisi dalam untuk merebut posisi pertama. Namun, Lynn menutup jalan dan Rio pun bertahan di posisi kedua setelah melewati tikungan pertama.
Tak lama berselang, Pierre Gasly kehilangan kendali dan menjadi pemicu kecelakaan beruntun yang turut mengeliminasi 7 mobil lain. Balapan terpaksa dihentikan supaya petugas lomba dapat mengevakuasi mobil-mobil yang terhenti sekaligus memperbaiki dinding pembatas trek.
Usai menunggu selama beberapa menit, sprint race akhirnya dibatalkan karena perbaikan dinding pembatas trek tidak dapat diselesaikan secepat yang diharapkan. Dengan demikian, tidak ada peserta GP2 yang dapat menambah poin dari balapan ini.
Alhasil, harapan Rio naik ke peringkat ketiga klasemen akhir GP2 gagal terwujud. Pebalap berusia 22 tahun itu harus puas menyudahi petualangannya di posisi keempat. Ironisnya, dia hanya berjarak satu poin dari peringkat ketiga, Sergey Sirotkin.
Pada musim ini, Rio yang didukung penuh Pertamina telah meraih 5 podium dengan 3 kemenangan di GP2.