Nova Widianto Tak Puas dengan Hasil Makau Open

oleh Bola diperbarui 30 Nov 2015, 12:30 WIB
Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja gagal mempertahankan gelar juara di Makau Terbuka Grand Prix Gold 2015. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Makau - Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil yang dicapai anak-anak didiknya di turnamen Makau Terbuka Grand Prix Gold 2015. Menurutnya, peluang ganda campuran Indonesia sangat terbuka untuk mempertahankan juara di turnamen berhadiah total 120 ribu Dollar AS ini.

Pada tahun lalu, pasangan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja keluar sebagai juara. Namun, kali ini Edi/Gloria terhenti di babak perempat final dari pasangan Shin Baek Cheol/Chae Yoo Jung (Korea). Pasangan unggulan ketujuh Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti yang berhasil menembus semifinal, juga tidak dapat menahan laju wakil Negeri Ginseng, Choi Solgyu/Eom Hye Won.

Baca Juga

Advertisement

Sementara satu wakil ganda campuran lainnya, Alfian Eko Prasetya/Anissa Saufika, terpaksa menyerah dari Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah (Hong Kong) pada babak pertama.

“Akhir-akhir ini penampilan Edi/Gloria memang terus menurun. Ada banyak masalah nonteknis yang mesti kami selesaikan, salah satunya komunikasi di lapangan. Edi yang biasanya menjadi motor di lapangan, belakangan sering kebingungan di lapangan, kami sedang mencari solusinya,” beber Nova seperti dikutip dari situs resmi PBSI, Senin (30/11/2015).

Peluang tim Indonesia sebetulnya makin terbuka dengan mundurnya dua unggulan teratas, yaitu Ko Sung Hyun/Kim Ha Na (Korea) dan Chrsi Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris).

“Kalau ditanya saya pribadi, tidak cukup seperti ini, apalagi tahun lalu kami juara di ganda campuran. Ditambah lagi tahun ini unggulan pertama dan kedua tidak ada, seharusnya kami bisa mengambil gelar juara,” ujar Nova.

“Saya yakin dengan kemampuan pemain-pemain Indonesia, saya yakin mereka bisa. Ini sangat disayangkan,” tambah mantan pemain ganda campuran peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir ini.

Nova berharap para pemain kini dapat mempersiapkan diri dengan baik jelang turnamen Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2015 yang akan dilangsungkan di Malang, Jawa Timur, pekan depan. Meski harus mengikuti beberapa turnamen berurut-turut, Nova menganggap soal stamina bukanlah masalah.

“Kalau kondisi fisik sebenernya tidak terlalu berpengaruh, kami sudah biasa sehari main sampai tiga kali. Di sini kan hanya sekali. Saya rasa yang lebih penting yang harus dijaga itu fokus dan konsentrasinya. Inilah yang berat kalau mengikuti turnamen berturut-turut,” pungkas Nova.