Bola.com, Jakarta - Semen Padang merayakan ulang tahun ke-35 pada 30 November 2015. Hari jadi Semen Padang tahun ini terasa makin spesial karena Tim Kabau Sirah lolos ke babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman.
Memang, tidak ada perayaan besar pada ulang tahun Semen Padang kali ini. Pasalnya, situasi sepak bola Indonesia tak menentu dan berimbas pada kekosongan kompetisi. Hal itu pula yang sempat mengancam eksistensi klub yang bermarkas di Indarung, Kota Padang.
Cerita pasang surut Semen Padang tahun ini berawal dari keputusan PSSI menghentikan kompetisi ISL 2015, akibat konflik dengan pemerintah. Padahal, Semen Padang, yang kala itu menunjuk Nilmaizar sebagai pelatih, jadi salah satu tim yang cukup siap. Tim Kabau Sirah tampil pada pembukaan ISL QNB League 2015 melawan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, 4 April 2015.
“Tanpa kompetisi, kami kesulitan merancang program kerja klub. Bagi Semen Padang, laporan perencanaan sangat penting karena mengacu pada kepentingan PT Semen Padang,” tutur Daconi, Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang.
Baca Juga
Setelah kompetisi berhenti, Semen Padang mengalami guncangan. ISL vakum sangat berpengaruh pada geliat pemilik klub, termasuk soal pasokan dana dari sponsor. Pada pertengahan Juli, semua pemain diputus kontrak dan tim dibubarkan.
Bahkan rumor PT Semen Padang sebagai sponsor utama klub mulai mengurangi aliran dana hingga mengarah ke pembubaran klub selamanya. Rumor itu jadi pembicaraan tokoh sepak bola Ranah Minang.
“Soal eksistensi Semen Padang bukan hanya di level klub ISL, tapi ada juga akademi yang perkembangannya saya lihat cukup bagus,” tutur anggota Exco PSSI Kota Padang dan instruktur pelatih AFC, Dr. Emral Abus.
Bicara Semen Padang, memang bukan hanya soal Kabau Sirah yang tampil di ISL. Di kompleks PT Semen Padang, Indarung, terdapat puluhan pesepak bola belia yang tengah belajar di Akademi Sepak Bola Semen Padang. Akademi itu menampung pemain U-16, U-19, dan U-21. Tim U-21 Semen Padang merupakan juara ISL U-21 2014. Sementara, tim U-16 dan U-19 belum sempat mencicipi kompetisi Piala Suratin tahun ini karena ditiadakan.
“Tanggung jawab kami kepada pemain tidak hanya soal mereka latihan sepak bola, tapi juga sekolah. Pemain yang berada di akademi bersekolah di SMP dan SMA milik PT Semen Padang,” jelas Very Mulyadi, manajer Semen Padang U-21.
Cerita Pasang Surut Semen Padang pada Ulang Tahun ke-35
Di level tim senior, Semen Padang terkesan kurang berminat ikut turnamen pertama yang digelar untuk mengisi vakumnya kompetisi, Piala Presiden. Akhirnya, pada turnamen kedua yakni Piala Jenderal Sudirman, Semen Padang turun gunung. Hanya saja, mereka kehilangan salah satu pemain andalan, Esteban Vizcarra yang memutuskan hijrah ke Arema Cronus.
“Kami memang perlu meyakinkan kepada sponsor bahwa Semen Padang tetap harus eksis meski hanya lewat turnamen,” tambah Daconi.
Pada Piala Jenderal Sudirman, Semen Padang disokong oleh gabungan perusahaan semen, SIG. SIG terdiri dari PT Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa, dan produsen semen asal Vietnam, Thang Long.
Perjalanan Semen Padang menuju babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman cukup mendebarkan. Mereka harus menunggu hasil laga Bali United vs PSM Makassar, Minggu (29/11/2015). Bali United menang lewat adu penalti 4-1 (0-0) dan PSM tersingkir dari turnamen.
Hasil itu membuat Semen Padang yang meraih poin enam lolos ke babak 8 delapan besar dengan status peringkat tiga terbaik. Setelah lolos ke babak delapan besar, pelatih Nilmaizar langsung menyusun program, meski saat ini tim diliburkan sementara.
Selamat ulang tahun, Semen Padang!