Mantan Asisten Pelatih Timnas Didapuk Menjadi Direktur Teknik PSM

oleh Abdi Satria diperbarui 30 Nov 2015, 19:00 WIB
Syamsuddin Umar dinilai pastas menggantikan Sumirlan yang berniat mundur sebagai Direktur Teknik PSM. (Bola.com/Ahmad Latando)

Bola.com, Makassar - Pernyataan Sumirlan yang siap mundur dari jabatannya sebagai Direktur Teknik PSM ditanggapi positif oleh komunitas sepakbola di Makassar. Salah satu diantaranya adalah Taufik Ris Nyippo, eks bek Juku Eja di era 1980-an.

Menurut Taufik, sudah sewajarnya Sumirlan mundur karena tidak mampu  membawa PSM berprestasi di tiga turnamen yang diikuti Juku Eja sepanjang tahun 2015. Tiga turnamen itu adalah Piala Presiden, Piala Habibie dan Piala Jenderal Sudirman.

Advertisement

"Tidak hanya gagal, PSM dibawah Sumirlan membuat turnamen yang mereka ikuti jadi sorotan," tegas Taufik.

Taufik merujuk pada dua turnamen yang diikuti Juku Eja yakni di Piala  Presiden dan Piala Habibie. Di ajang pertama, duel PSM versus Mitra Kukar pada leg kedua 8 Besar berbuntut perkelahian antar pemain di  penghujung pertandingan. Sementara di Piala Habibie, Sumirlan memerintahkan pemainnya keluar lapangan saat duel PSM versus Sidrap United di semifinal sedang berlangsung.

"Instruksi Sumirlan itu tidak  bagus buat perkembangan karakter dan mental pemain muda PSM," jelas  Taufik.

Taufik mengaku sudah punya calon yang pantas menggantikan Sumirlan  sebagai Dirtek PSM yakni Syamsuddin Umar, mantan pelatih yang membawa  Juku Eja juara Piala Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999/2000.

Terkait status Syamsuddin Umar yang masih menjabat sebagai Kadispora  Sulawesi Selatan bukan jadi kendala. Karena akhir tahun ini, eks asisten pelatih  Timnas Indonesia di Piala Asia 2007 ini memasuki masa pensiun.

"Saya berharap Sadikin Aksa sebaga pemilik PSM turun tangan untuk membenahi manejemen klubnya," tegas Taufik.

Sementara itu, Sadat RG, Sekjen Red Gank, kelompok suporter PSM Makassar meminta manajemen lebih serius mempersiapkan tim di pentas turnamen berskala nasional, agar tidak jadi bulan-bulanan. "Jangan seperti sekarangnya, kesannya terburu-buru. Kami juga berharap manajemen lebih terbuka terkait sponsor tim. Harus ada perubahan besar-besaran di jajaran manajemen PSM," ungkap Sadat.