Ibnu Grahan Buka 2 Rahasia Surabaya United Kalahkan Borneo FC

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 30 Nov 2015, 19:10 WIB
Surabaya United sukses mengalahkan Borneo FC di laga terakhir penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman, Senin (30/11/2015). (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Bola.com, Surabaya - Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan, mengungkap sukses timnya memenangkan pertandingan melawan Pusamania Borneo FC 2-0, Senin (30/11/2015), di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Menurut Ibnu, ada dua faktor dominan yang membuat timnya tampil apik di pertandingan ini.

Kemauan menang menjadi kunci sukses pertama mereka atas Borneo FC, terutama setelah water break di babak pertama. Dalam posisi tertinggal, semangat para pemain Surabaya United tak tampak mengendur. Mereka justru berambisi untuk memenangi pertandingan. Padahal, fisik mereka sudah menurun.

"Saya salut pada pemain, dalam kondisi masih lelah karena hanya memiliki waktu istirahat dua hari, mereka menunjukkan sikap positif saat tertinggal. Tidak tampak frustrasi di wajah mereka. Seluruh pemain merasa yakin bisa menang," ujar Ibnu.

Selain kemampuan pemain memenangi perang dengan mental sendiri, mereka juga disiplin selama persiapan. "Terima kasih para pemain yang sudah menjalankan instruksi saya baik di lapangan dan di luar lapangan. Tanpa kedisiplinan, kami tidak bisa memenangi pertandingan ini," ujar Ibnu.

Advertisement

Para pemain Surabaya United memang benar-benar menjaga kondisi selama dua hari seusai duel versus Persela (27/112015) sehingga kebugaran mereka lebih baik ketimbang lawan yang tampak kedodoran di babak kedua.

Hal itu diakui oleh pelatih Borneo FC, Kas Hartadi. "Fisik pemain saya habis di babak kedua. Lari saja sulit, mereka dibikin pontang-panting oleh pemain Surabaya United. Sebagus apa pun kemampuan individu pemain kami, jika tidak ditunjang fisik yang bagus, pasti kesulitan," ungkappnya.

Faktor usia memang menjadi kendala Borneo FC. Banyaknya pemain yang tak muda lagi membuat fisik pemain lebih cepat menurun. "Benar, pemain kami rata-rata sudah 25 ke atas. Bandingkan dengan Surabaya United yang memiliki banyak pemain muda," jelas Kas.

Cepat menurunnya stamina pemain juga tak lepas dari terik matahari yang menyengat. Dari catatan temperatur udara, cuaca saat pertandingan mencapai 40 derajat celsius. "Sangat panas di babak pertama. Jadi stamina kami cepat terkuras," ujar Ponaryo Astaman, kapten Borneo FC.