Bola.com, Palembang - Keputusan Benny Dollo mendapuk Wildansyah sebagai kapten Sriwijaya FC di laga terakhir penyisihan Grup Piala Jenderal Sudirman lalu melawan Persipasi Bandung Raya (28/11) mendapat tanggapan positif dari manajemen Laskar Wong Kito. Eks pemain Persib Bandung tersebut dinilai layak jadi kapten utama SFC ke depannya.
“Saya pikir Wildansyah memang layak menjadi kapten tim, karena ia punya jiwa kepemimpinan dan lebih tenang saat di lapangan. Ke depan, jika memang ada turnamen atau kompetisi yang akan SFC ikuti, rasanya sang pemain patut dicoba untuk terus menjadi pemimpin tim di lapangan saat turun bertanding,” ujar asisten manajer SFC Achmad Haris saat dihubungi bola.com pada Rabu (2/12/2015) sore.
Di laga kontra PBR, Sriwijaya kehilangan kapten utama Titus Bonai, yang absen karena sakit. Sementara Ferdinand Sinaga yang biasanya didapuk menjadi deputi kapten, diminta hanya fokus bermain. Mandatnya dicabut karena kasus keributan seusai laga melawan Persija Jakarta (25/11).
Baca Juga
Emosi meledak-ledak Ferdinand kerap merugikan tim. Di sisi lain, mood Tibo kerap angin-anginan. SFC butuh figur pemimpin tim yang punya emosi stabil.
Wildansyah mengaku bangga diberi kesempatan untuk menjadi kapten Sriwijaya. “Itu bukan prestasi, karena kebetulan saja yang lain absen. Namun saya tetap bangga diberi sebuah kehormatan menjadi kapten SFC, salah satu klub besar di Tanah Air,” ujar sang bek sayap.
Apalagi diakuinya selama kariernya sebagai pesepak bola selama ini dirinya tidak pernah mengemban amanah tersebut.
“Kalau di Persib junior pernah, saat itu pun Ferdinand Sinaga adalah junior saya. Tapi untuk level senior, baik saat di Persib, Persisam ataupun PBR, klub yang saya pernah sebelumnya, saya tidak pernah menjadi kapten,” ungkapnya.
Dirinya pun mengaku cukup tegang saat diberi amanah oleh Benny Dollo memimpin rekan-rekannya, karena sebelumnya SFC mengalami dua hasil negatif di penyisihan grup A.
“Soal tendangan penalti yang gagal, itu lebih karena tidak pernah dilatih sebelumnya. Sebenarnya jika yang lain siap, saya tidak akan mengambilnya. Itu sebuah konsekuensi, saya sebagai kapten harus mengambil tanggung jawab saat dibutuhkan,” tambahnya.
Wildansyah berharap ke depan Sriwijaya FC akan lebih baik, usai mendapat pelajaran berharga selama Piala Jenderal Sudirman. Kegagalan di turnamen garapan Mahaka terasa menohok, karena Laskar Wong Kito baru sebelumnya jadi runner-up Piala Presiden.
“Soal evaluasi, manajemen sudah pasti akan melakukannya. Yang jelas kami mendapat pengalaman dan pelajaran di turnamen PJS, ke depan semoga SFC akan lebih siap dan lebih baik lagi,” ujar Wildansyah.