Bonus Surabaya United Melayang Gara-gara Gagal Juarai Grup

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 04 Des 2015, 08:00 WIB
Gede Widiade, Manajer Surabaya United, saat hadir dalam Manager Meeting Piala Jenderal Sudirman 2015 di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Jumat (6/11/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Bandung - Lolosnya Surabaya United ke babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman tidak diapresiasi bos besar klub itu, Gede Widiade. Gede Widiade, CEO Surabaya United, tidak memberi bonus ekstra bagi Jendry Pitoy dkk.

Hal itu dikarenakan skuat besutan pelatih Ibnu Grahan itu hanya finis sebagai runner-up, bukan juara, di fase penyisihan grup lalu.
Sesuai janji Gede di awal turnamen, mereka hanya akan mendapatkan bonus bila lolos sebagai juara grup.

"Lantaran di bawah target, bonus yang dijanjikan melayang. Tapi, untuk babak 8 besar, asal lolos (ke semifinal) pasti dapat," ujar Gede.

Memang tidak ada bonus tambahan dari Gede, tapi mereka mendapatkan bonus khusus dari ketua panpel di Sidoarjo, Haruna Soemitro, sebesar Rp 25 juta. Bonus itu diberikan atas inisiatif Haruna sendiri.

Selain bonus, Otavio Dutra cs. juga menerima match fee dengan besaran bervariasi. Untuk pemain starter mengantongi match fee sebesar Rp 2 juta, cadangan Rp 1,5 juta dan pemain yang tak berkostum Rp 250 ribu.

Advertisement

Pelatih fisik Surabaya United, Troy Medicana, menyebutkan bonus tambahan untuk pemain itu tergantung dari keikhlasan Gede Widiade. "Kalau Pak Gede tidak menjanjikan apa pun, berarti tidak ada bonus tambahan," tutur Troy.

Kendati begitu, ia yakin hal itu tidak menyurutkan motivasi para pemain. Sebab, selain match fee, pemain juga menerima uang bulanan yang setara dengan 25 persen gaji dari kantong pribadi Gede. Bahkan saat mereka tak turun di turnamen pun tetap dibayar. Hanya, itu bukan gaji, tapi pemberian Gede.

Selain tidak sesuai kesepakatan awal, tidak adanya bonus juga dikarenakan Gede sedang menjalani perawatan di Jakarta. CEO yang juga mantan manajer Timnas U-23 di SEA Games 2015 itu tak bisa mendampingi timnya sejak pertandingan ketiga melawan Persela (27/11/2015). "Saya sakit dan harus rutin menjalani rawat jalan," ungkapnya.

Di babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman, Surabaya United berada di Grup E. Grup yang terbilang berat karena dihuni Arema Cronus Persipura, dan Pusamania Borneo FC.