Bola.com, Zurich - Jaksa Agung Amerika Serikat Loretta Lynch, merilis nama 16 pejabat FIFA yang diciduk Kepolisian Swiss di hotel Baur au Lac, Zurich, Swiss, Kamis (3/12/2015). Dari ke-16 nama tersebut, dua di antaranya menjabat sebagai Wakil Presiden FIFA, yakni Alfredo Hawit, dan Jan Angel Napout.
Baca Juga
Ke-16 pejabat FIFA itu ditangkap sesaat sebelum mengikuti rapat Komite Eksekutif. Menurut keterangan Kantor Kehakiman Federal Swiss, ke-16 pejabat itu diduga menerima suap dan imbalan untuk menjual hak pemasaran terkait turnamen sepak bola di Amerika Selatan dan kualifikasi Piala Dunia.
Pada Mei lalu, kepolisian Swiss juga menangkap 18 pejabat FIFA dalam kasus yang turut menjerat Presiden non-aktif FIFA, Sepp Blatter. Penangkapan itu terkait kasus dugaan pencucian uang, pemerasan, dan penipuan transaksi selama 20 tahun terakhir yang terjadi di dalam tubuh organisasi sepak bola dunia tersebut.
Berikut ini nama 16 pejabat FIFA yang ditangkap pada Kamis (3/12/2015):
Alfredo Hawit: Wakil Presiden FIFA, anggota Komite Eksekutif, dan Presiden Concacaf
Juan Angel Napout: Wakil Presiden FIFA, anggota Komite Eksekutif, dan Presiden Conmebol
Ariel Alvarado: Anggota Komite Disiplin FIFA
Rafael Callejas: Anggota Komite Penyiaran dan Pemasaran FIFA
Brayan Jimenez: Presiden Federasi Sepak Bola Guatemala, anggota Komite Fair Play FIFA
Rafael Salguero: Mantan anggota Komite Eksekutif FIFA, Presiden Federasi Sepak Bola Guatemala
Hector Trujillo: Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Guatemala
Raynaldo Vasquez: Mantan Presiden Federasi Sepak Bola Salvadoran
Manuel Burga: Anggota Komite Development FIFA
Carlos Chavez: Bendahara Conmebol
Luis Chiriboga: Presiden Federasi Sepak Bola Ekuador dan anggota Komite Eksekutif Conmebol
Marco Polo del Nero: Presiden Federasi Sepak Bola Brasil
Eduardo Deluca: Mantan Sekretaris Jenderal Conmebol
Jose Luis Meiszner: Sekretaris Jenderal Conmebol
Romer Osuna: Anggota Komite Audit FIFA
Ricardo Teixeira: Mantan Presiden Federasi Sepak Bola Brasil dan anggota Komite Eksekutif FIFA
Sumber: Independent