Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Persija Jakarta melangkah ke babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman tak lepas dari kerja keras para pemainnya. Namun, ada satu sosok pemain yang terlihat begitu bersinar, di tahap penyisihan grup, yakni Raphael Maitimo.
Pemain berdarah Belanda tersebut sukses menjalankan tugasnya sebagai gelandang serang tim. Ia dominan menguasai lapangan tengah tim, dan sesekali memberikan umpan yang berbuah gol.
Ini merupakan posisi baru bagi pemain naturalisasi berdarah Belanda. Sebelumnya Maitimo lebih sering bermain sebagai gelandang jangkar atau bek.
"Saya bisa membuat gol dan assist, karena pelatih mengubah posisi saya. Posisi itu merupakan tempat yang ideal buat saya karena saya jadi bermain agak ke depan," kata Maitimo saat berbincang secara eksklusif dengan bola.com di Malang dua pekan silam.
"Pelatih memang sengaja menempatkan saya di sana karena dia tahu karakter permainan saya bisa lebih produktif bila di posisi itu," ia menambahkan.
Pada pertandingan pembuka Grup A melawan Persipasi Bandung Raya (PBR) di Stadion Kanjuruhan, Malang, 19 November 2015, Maitimo langsung menunjukan tajinya. Saat itu ia mencetak satu gol dan satu assists yang membuat timnya menang 2-0.
Padahal pemain berusia 31 tahun itu baru bergabung dengan Persija beberapa hari sebelum babak penyisihan dimulai. Ia baru pulang ke kampung halamannya Belanda, untuk menikmati liburan, setelah tampil membela Persita Tangerang di turnamen Piala Presiden 2015.
Mepetnya waktu persiapan tidak membuat dirinya jadi gagal menunjukkan kelasnya sebagai yang berkualitas. Sejak resmi menjadi WNI pada 2012, Maitimo sedikit dari pemain berdarah luar negeri yang bisa sukses di Indonesia.
Bekal pengalamannya berkiprah di Negeri Kincir Angin (ia bahkan pernah bergabung di Timnas Belanda U-17 bareng Robin van Persie) membuatnya tak kesulitan beradaptasi dengan perubahan gaya bermain di Indonesia. Maitimo sudah terbiasa menghadapi tekanan laga-laga berat.
Baca Juga
Maitimo pun bercerita mengapa dirinya bisa berlabuh ke klub ibu kota ini. Padahal, ia menyebutkan banyak klub Tanah Air yang tertarik merekrutnya untuk turnamen Piala Jenderal Sudirman.
"Karena saya pikir Persija merupakan klub yang besar di Indonesia. Jadi saya putuskan untuk bermain di sini," ujar mantan pemain Mitra Kukar tersebut.
"Sejak tahun lalu saya sudah membicarakan soal kepindahan ke Persija, tapi waktu itu masih belum jelas bagaimana. Jadi saya memutuskan tidak jadi pindah. Sekarang begitu dapat kesempatan kedua saya tanpa ragu-ragu mengiyakan," tuturnya.
2
Pemain kelahiran Rotterdam, 17 Maret 1984 itu pun menilai Persija mempunyai kesempatan untuk meraih juara turnamen yang diikuti oleh 14 klub ISL dan satu klub amatir ini. Sebab menurutnya, Macan Kemayoran memiliki skuat yang mumpuni.
Selain itu ia menyatakan kehadiran sosok Bambang Nurdiansyah, sebagai pelatih tim juga mempengaruhi performa Persija. Menurut Maitimo, arsitek yang akrab disapa Banur tersebut adalah orang yang pandai membaca permainan lawan.
"Kami punya beberapa pemain berkualitas seperti Maman Abdrurahman, Ismed Sofyan, Pacho, dan OK Jhon. Jadi saya optimistis dapat meraih yang terbaik di turnamen ini. Piala Jenderal Sudirman jadi momen kebangkitan Persija," kata Maitimo.
Ia juga mengaku merasa nyaman diarsiteki Bambang Nurdiansyah, mantan mentornya di Persita. "Saya senang dilatih coach Banur karena dia bisa menerima masukan dari pemain lainnya. Selain itu dia juga orang yang memiliki kepribadian santun sehingga enak berbicara dengannya," tambahnya.
Di babak delapan besar Persija Jakarta akan bermain di Solo. Raphael Maitimo dkk. berada di Grup D bersama Mitra Kukar, PS TNI, dan Semen Padang.
Simak video wawancara bola.com dengan Raphael Maitimo: