Bola.com, Jakarta - Musim baru Proliga 2016 bakal segera bergulir Februari mendatang di Makassar. Tujuh tim putri dan lima tim putra akan saling berebut gelar juara di akhir musim.
Tak cuma persaingan sengit yang menjadi perhatian utama para penggemar. Sosok tangguh dan cantik dari para pevoli putri juga akan menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu nama yang melejit adalah Berllian Mersheilla.
Baca Juga
Pemain berusia 26 tahun itu berhasil membawa timnya, Jakarta Electric PLN, memenangi Proliga musim lalu. Itu merupakan gelar keempat bagi Jakarta Electric setelah pada tahun 2004, 2009, 2011 berhasil menjadi kampiun.
Prestasi apik yang ditunjukkan Berllian di musim lalu membuatnya mendapat penghargaan sebagai libero terbaik Proliga 2015.
Bola.com berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan pemain yang membela tim Jakarta Electric PLN itu. Di sela-sela kunjungannya ke kantor redaksi bola.com, Sheila, begitu ia disapa, secara terbuka mau berbagi cerita mulai dari keseharian hingga kariernya di masa mendatang.
Halo Sheila, selama Proliga libur kompetisi selama enam bulan, kegiatan kamu apa saja nih?
Selama enam bulan tidak ada kompetisi, saya ikut kejuaraan daerah (tarkam). Saya pernah ikut di Malang, Makassar, Jambi, dan Kupang.
Saya ambil job di luar kota demi menjaga kondisi fisik. Biasanya saya diundang ketika ada pemilihan-pemilihan daerah atau dapat undangan khusus dari perusahaan
Kira-kira berapa bayaran kamu saat ikut tarkam?
Pertama kali ikut cuma dibayar Rp 30 ribu sekali main. Tapi untuk sekarang bisa sampai Rp 2,5-3,5 juta sekali tampil.
Sheila kini sudah punya nama besar di dunia voli, sebenarnya bagaimana awal mula kamu bisa menekuni olahraga ini?
Saya terjun ke dunia voli berkat orangtua. Dulu ayah dan ibu saya juga atlet voli. Meskipun tidak sampai level nasional, bakat mereka menular ke dalam diri saya. Hasrat mereka ada di dalam diri saya, kemudian saya dimasukkan ke klub, dan semua mengalir begitu saja.
Lalu bagaimana kamu bisa masuk tim nasional Indonesia?
Saat itu saya dipanggil karena kondisi lagi bagus-bagusnya. Sudah banyak kejuaraan yang saya ikuti saat itu. Kemudian pada 2007 saya masuk seleksi timnas dan terpilih. Sejak saat itu saya selalu jadi langganan timnas.
Bagaimana pandangan kamu tentang dunia voli di Indonesia?
Bagi saya voli itu sudah seperti menjadi olah raga kedua di Indonesia setelah sepakbola. Mungkin di Jakarta masih belum terlalu populer. Tapi di luar daerah, masyarakat sangat antusias. Jadi saya salut dengan masyarakat daerah, karena apresiasi mereka dengan voli itu oke sekali.
2
Kamu sudah punya rencana apa jika nanti tidak lagi menjadi pevoli?
Saat ini usiaku masih 26 tahun, pastinya suatu saat bakal jadi ibu rumah tangga. Mungkin untuk rencana terdekat, saya akan menyelesaikan skripsi dulu, setelah itu mungkin menjalani bisnis di bidang traveling atau menjadi agen pemain voli.
Dikenal sebagai pemain cantik, apakah kamu berminat jadi bintang film atau iklan?
Jujur sampai saat ini belum ada tawaran, tapi kalau suatu saat nanti ada tawaran saya pasti mau. Hahaha.
Sebagai atlet voli yang dikenal hebat, tentunya kamu punya sosok idola yang diteladani, siapakah dia?
Yap, namanya mirip kaya saya. Saya suka sekali dengan Sheilla Castro, dia itu pevoli hebat asal Brasil.
Menurut kamu, dukungan pemerintah terhadap dunia voli sudah sejauh mana?
Sejauh ini pemerintah sudah memberikan bonus secara materi dan ada juga pemberian beasiswa. Cuma saya termasuk atlet yang tidak menerima beasiswa tersebut karena jurusan dan universitas yang dipilih bukan sesuai keinginan saya.
Sebenarnya dukungan pemerintah masih kurang, bonus hanya kami rasakan ketika menjadi juara saja. Kalau tidak ya sangat kecil jumlahnya.
Lalu apa harapan kamu kepada pemerintah?
Saya ingin pemerintah tidak melupakan atlet-atlet. Boleh regenerasi tapi tidak boleh melupakan atlet yang dulu sudah membela negara. Kalau bisa, mantan-mantan atlet juga harus berkembang dalam hal pendidikan.