Bola.com, Sidoarjo - Sensasi yang dibuat PS TNI di turnamen Piala Jenderal Sudirman cukup menghebohkan bagi para pecinta sepak bola Tanah Air. Skuat asuhan Suharto AD yang statusnya tim amatir itu berhasil keluar sebagai juara Grup C di fase penyisihan.
Padahal pesaing-pesaing yang dihadapi PS TNI terhitung kuat dengan materi tim bertabur bintang seperti Pusamania Borneo FC, Surabaya United, Persela Lamongan dan Persib Bandung. Tim terakhir berstatus juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015.
Pada kenyataannya empat tim tersebut sukses dikandaskan PS TNI, yang sejatinya jelmaan PSMS Medan, klub Divisi Utama yang pada bulan Agustus menjadi juara Piala Kemerdekaan.
Saat meliput persaingan grup C dua pekan silam, bola.com berkempatan bersua dengan kapten PS TNI, Legimin Raharjo. Ia pun menceritakan bagaimana cara timnya bisa bermain bagus selama babak penyisihan grup. Berikut petikan wawancara Legimin dengan bola.com di Hotel Pavillon, Surabaya, Minggu (22/11/2015):
Baca Juga
Bagaimana cerita awal Anda bergabung dengan PS TNI?
Mayoritas pemain PS TNI merupakan pemain dari PSMS Medan. Ada tambahan beberapa pemain. Di Piala Jenderal Sudirman kami para pemain Tim Ayam Kinantan diminta Pembina PSMS, Letjen TNI Edi Rahmayadi, ikut membantu PS TNI yang berlaga di Piala Jenderal Sudirman.
Perbedaan apa yang Anda rasakan saat membela PS TNI dibandingkan dengan klub sebelumnya?
Mayoritas pemain, hampir 90 persen merupakan prajurit TNI. Hanya ada beberapa orang yang yang berasal dari sipil. Memang pemain yang berstatus tentara juga pemain PSMS, tapi tentu nuansanya berbeda saat kami semua bermain membela PS TNI di turnamen berskala nasional dengan tingkat persaingan amat ketat. Kami tentu harus menyesuaikan diri dengan gaya pengelolaan tim ala TNI yang berbeda dengan PSMS.
Apakah kedisiplinan di PS TNI begitu terasa?
Mayoritas pemain berasal dari TNI. Jadi kalau soal disiplin, kebersamaan lebih diutamakan. Ketika jam-jam latihan, tidur malam, kumpul, kalau terlambat pasti ada hukumannya. Hukuman itu berlaku untuk semuanya.
Hukuman apa yang diterapkan di PS TNI bila melanggar aturan?
Hukuman bisa berbeda-beda, tergantung kebijakan dari pelatih. Tapi biasanya push up atau sit up. Hukuman itu dilaksanakan secara bersama-sama. Terlambat satu menit saja semuanya kena hukuman. Ini membuat disiplin kami lebih tinggi.
Bagaimana cerita awal selebrasi gol PS TNI?
Banyak orang bertanya setelah PS TNI mencetak gol, kenapa kami melakukan hormat. Itu sebagai penghormatan kepada yang mencetak gol, kami lakukan hal itu spontan saja tidak ada yang menyuruh.
Bagaimana tanggapan Anda tentang suporter PS TNI?
Suporter kami luar biasa sekali, karena yang mendukung PS TNI merupakan anggota dari TNI dan juga angkatan-angkatan TNI. Kehadiran mereka sangat membantu untuk mendongkrak semangat. Dimanapun bertanding, kalau ada suporter pasti membuat pemain jadi lebih bersemangat.
Berita hot reaksi Roman Abramovic pasca Chelsea kalah dari klub promosi Bournemouth klik di sini