Bola.com, Surabaya - Sekitar enam tahun lalu, saat masih duduk di bangku kelas 3 SMP, bek sayap kanan Surabaya United, Putu Gede Juni Antara, jatuh hati pada adik kelas bernama Harisa Yanti. Putu memberanikan diri untuk melakukan pendekatan pada gadis asal Sukowati, Gianyar, Bali, itu. Dari situ pula awal perjalanan kisah asmara keduanya berlanjut hingga kini.
Awal cerita Putu mengambil hati Harisa juga terbilang unik. Putu dengan gayanya yang cengengesan kerap mengajak Harisa bercanda. Tak disangka, dari kebiasaan itulah mereka saling suka dan akhirnya berkomitmen untuk pacaran.
Putu mengakui, ada beberapa hal yang membuat hubungan mereka awet hingga bisa berjalan selama enam tahun. Salah satunya karena ketulusan hati Harisa. Maklum, saat mereka mengawali pacaran, Putu hanya anak SMP yang berkantong pas-pasan. Meski begitu, sang pacar setia menjaga hatinya ketika tak bersamanya.
Baca Juga
“Pacar saya tahu siapa saya sebelum seperti sekarang, tapi dia tidak pernah berpaling. Saya sangat mencintainya karena cantik wajahnya, juga kepribadiannya,” ujar Putu memuji sang kekasih hati.
Putu menyatakan tak pernah ingin mencari perempuan lain karena apa yang ia idamkan dari seorang perempuan pendampingnya kelak ada pada Harisa. Maka dari itu, meski banyak perempuan yang hadir dan mencoba mengulik hati, Putu selalu menolak.
Enam tahun memang waktu yang tak sebentar. Wajar jika Putu mengetahui betul sifat Harisa, begitu pun sebaliknya. Tak hanya itu, lama berpacaran membuat keduanya sangat dekat dengan keluarga masing-masing. Putu maupun Harisa seperti bukan orang lain di keluarga masing-masing.
Beberapa kali keluarga Putu berkunjung ke rumah Harisa, dan keluarga Harisa juga melakukan hal serupa. Putu juga berkali-kali pergi bersama keluarga sang pacar. “Kami pernah ke Danau Bratan dan Tampak Siring (Istana Kepresidenan di Bali). Begitulah cara kami menghabiskan waktu bersama saat di Bali,” katanya.
Harisa mengakui, jika Putu pulang kampung, ia yang menjemput eks pemain timnas U-19 di Bandara Ngurah Rai, Bali. Selama berada di Bali, hampir setiap hari mereka bersama. Kemana pun Putu pergi, Harisa selalu ikut.
Bahkan, saat Putu menjalani latihan bulu tangkis maupun sepak bola di Lapangan Celuk, Harisa dengan setia menunggu sang kekasih. “Dia minta saya ikut terus,” kata Harisa.
Namun, jangan dikira perjalanan asmara mereka berjalan mulus-mulus saja. Karena dari pengakuan Putu mereka kerap putus-nyambung. Kejadian itu terjadi berulang-ulang, sampai-sampai Putu maupun Harisa lupa sudah berapa kali mereka seperti itu. “Lupa berapa kali ya?” ucap Putu sambil tertawa.
Ia menyebutkan, penyebab putus-nyambung biasanya karena rasa cemburu. Namun mereka tak mau mengakui siapa di antara mereka yang gampang cemburuan. “Sama sih, kadang-kadang saya, kadang dia. Maklum masih muda, kadang sulit kontrol emosi,” kata Putu.
Putu Gede mengakui, dalam beberapa momen putus dengan Harisa adalah saat yang paling tidak mengenakkan karena keduanya sudah terbiasa berkomunikasi dan bersama-sama. Hal yang sama juga dirasakan sang kekasih.
“Kalau bertengkar paling nggak enak karena hanya saling diam,” ujar Harisa, mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika PPNI, Bali tersebut.