Bola.com, Padang - Piala Jenderal Sudirman yang akan memasuki babak 8 besar, 12-22 Desember 2015, menyimpan sejumlah kisah menarik sepanjang babak penyisihan grup dan jelang babak 8 besar. Salah satu cerita yang menyita perhatian adalah bertemunya dua pelatih yang berasal dari satu kampung halaman yakni Nilmaizar (Semen Padang) dan Jafri Sastra (Mitra Kukar).
Dua pelatih tersebut sama-sama berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Baik Nilmaizar dan Jafri Sastra pernah menjadi pelatih Semen Padang. Nilmaizar terlebih dahulu jadi pelatih Semen Padang pada 2010-2012, sebelum kembali menukangi Tim Kabau Sirah pada 2015. Sementara, Jafri Sastra melatih tim Urang Awak itu pada 2013-2014.
Di Piala Jenderal Sudirman, Nilmaizar dan Jafri Sastra memulai pertemuan dalam pertandingan babak penyisihan Grup B. Saat itu, Jafri Sastra membawa Mitra Kukar mengalahkan Semen Padang melalui drama adu penalti dengan skor 5-4 (0-0).
Untuk kedua kalinya, kedua pelatih tersebut akan bertemu kembali di babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman. Semen Padang dan Mitra Kukar berada di Grup D turnamen yang diselenggarakan untuk memeriahkan HUT TNI AD ke-70 tersebut.
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Nilmaizar mengatakan Jafri Sastra merupakan teman satu profesi sebagai pelatih. Walau, keduanya bentrok untuk membawa tim masing-masing memenangkan pertandingan.
"Saya tidak mau berkomentar banyak. Saya dan Jafri Sastra berteman baik sebagai satu profesi, apalagi satu kampung halaman. Waktu babak penyisihan saya tidak pernah bertemu dengan Jafri Sastra di luar lapangan. Wajar, kami harus bersama tim demi profesionalisme," kata mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut.
Di pihak lain, Jafri Sastra mengungkapkan sosok Nilmaizar sebagai salah satu pelatih yang berprestasi di Indonesia. Nil pernah membawa Semen Padang menjuarai Indonesia Premier League (IPL) musim 2011-2012, saat itu sepak bola Indonesia sedang berada di dualisme kompetisi dan IPL menjadi kompetisi yang diakui PSSI.
"Kami berdua bersahabat. Tapi, kami bekerja sebagai pelatih yang menukangi tim berbeda. Jadi wajar kalau di dalam lapangan sifat profesionalisme dikedepankan karena kami berdua sedang dalam bekerja di Piala Jenderal Sudirman," ungkap Jafri Sastra.