Sejatinya PS TNI Bukan Tim Amatir tapi PSMS Plus

oleh Muhammad Ridwan diperbarui 09 Des 2015, 20:15 WIB
PS TNI tim amatir yang dihuni banyak pemain yang pernah berlaga di ISL. (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Bola.com, Solo - Menurut pandangan pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra tidak tepat jika PS TNI disebut tim amatir. Tim asuhan Suharto AD dihuni banyak pemain berkualitas yang sebelumnya membela klub-klub Indonesia Super League (ISL).

PS TNI salah satu klub yang tidak pernah menelan kekalahan selama babak penyisihan grup Piala Jenderal Sudirman. Mereka berhasil mengalahkan Persib Bandung (2-0), Pusamania Borneo FC (6-5), Persela Lamongan (4-1), dan Surabaya United (2-1).

Alhasil mereka melenggang ke babak 8 besar sebagai juara Grup C dengan raihan 11 poin dari empat pertandingan. Melihat hal itu Jafri merasa PS TNI perlu diwaspadai.

"Klub amatir hanya sebuah nama saja, karena sejatinya PS TNI bukan sebuah klub profesional. Mereka bermain tidak seperti klub amatir, karena di sana mayoritas diisi oleh para pemain profesional," kata Jafri.

Ucapan pelatih berdarah Minang itu masuk akal, karena sejatinya PS TNI dihuni mayoritas pemain dan ofisial PSMS Medan, klub Divisi Utama yang pada bulan Agustus silam menjuarai turnamen Piala Kemerdekaan. Beberapa pemain muda PS TNI kerap membela Timnas Indonesia, sebut saja Manahati Lestusen dan Dimas Drajat.

Advertisement

"Mereka juga mempunyai organisasi permainan yang baik. Jadi kami perlu mewaspadai gaya main mereka. Karena kalau tidak bahaya buat kami," ia menambahkan.

Meski begitu, Jafri meyakini PS TNI tetap bisa dikalahkan. Sebab menurutnya tidak ada tim yang sempurna, karena semua tim pasti mempunyai kelemahan yang bisa dimaksimalkan.

"Kami sudah mempelajari gaya permainan yang mereka pakai. Sehingga saya sudah tahu bagaimana mengatasi mereka saat bertemu," ujarnya.

Mitra Kukar bersama PS TNI di babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman tergabung di Grup D. Mereka bakal berhadapan pada Minggu (20/12/2015) di Stadion Manahan, Solo.