Bola.com, Makassar - Meski PSM Makassar tidak lagi berprestasi sejak 2000, nama besar tim Juku Eja sebagai klub tertua tanah air tetap menggoda.
Buktinya, setelah Soefian Abdullah dan Aziz Latunrung mengajukan diri jadi manajer, muncul lagi dua nama yang siap memegang kendali manajemen, yakni Febrianto Wijaya dan Abdul Sadat.
Febrianto (26 tahun) adalah eks pemain PSM, Persipura, dan Persela yang pensiun dini setelah terpilih jadi anggota DPRD Mamuju. Febrianto juga dikenal sebagai pemilik klub amatir OTP 37. Keluarga besarnya adalah pemilik jaringan hotel terbesar di Sulsel dan Sulbar.
Baca Juga
Sementara Sadat (42 tahun) adalah eks manajer timnas putri di Piala AFF 2013 Myanmar. Pekerjaan sehari-harinya adalah vice president goverment and eksternal relation PT. Antam Tbk. "Saya adalah putra asli Sulsel. Dulu, saya malah bercita-cita ingin jadi pemain PSM," ujar Sadat, yang juga jadi manajer timnas futsal putri di SEA Games Myanmar 2013.
Sadat berencana menemui dewan komisaris PSM untuk membicarakan niatnya memegang kendali manajemen. "Saya juga perlu tahu kondisi internal tim dan turnamen atau kompetisi apa yang akan diikuti PSM," papar Sadat, yang pernah mencalonkan diri jadi Ketum Assosiasi Futsal Indonesia pada pemilihan tahun lalu.
Banyaknya peminat jadi manajer PSM ditanggapi positif Alibaba, eks stoper Juku Eja ketika meraih juara Liga Indonesia 1999-2000. "Manajer PSM adalah jabatan yang menantang. Apalagi ekspektasi suporter yang haus juara sangat tinggi," kata Alibaba, Doktor Ilmu Manajemen yang kini jadi dosen di sejumlah perguruan tinggi di Makassar ini.
Sejarah apa yang dicetak Neymar di La Liga? Baca selengkapnya di sini