Bola.com, Jakarta - Saktiawan Sinaga kini ikut mengawal PS TNI di Piala Jenderal Sudirman. Ia menjabat sebagai wakil manajer tim. Ditemui bola.com di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (12/12/2015), Sakti sangat girang mengawal para juniornya yang berjuang di babak 8 besar.
Meski PS TNI kalah dari Semen Padang dengan skor 1-2, Sakti tidak kecewa dan optimistis Manahati Lestusen dkk. bangkit di laga berikutnya. Ini jadi kali pertama bagi Sakti menjadi wakil manajer tim. Jabatan ini jadi penghibur buat mantan striker Timnas Indonesia itu setelah menjalani pemulihan cedera.
"Saya menikmati tugas di tim ini (PS TNI). Ini jadi pengalaman baru yang menyenangkan," katanya.
Pada 11 Juni 2015, Saktiawan Sinaga mengalami cedera saat bermain tarkam Kapolres Cup I di Belawan, Medan, Sumut. Saat itu, Sakti sebenarnya sudah bergabung dengan Pusamania Borneo FC. Namun, kompetisi ISL terhenti. Pesepak bola Indonesia pun ramai-ramai memburu tarkam, termasuk Sakti.
Saat kejadian, Sakti yang memperkuat Mencirim City bertabrakan dengan Donny Siregar, gelandang Gresik United yang pada laga tarkam itu membela Putra Buana. Peristiwa cedera yang dialami Sakti cukup menyita perhatian publik sepak bola. Pasalnya, pada saat itu banyak pemain yang bermain tarkam akibat kompetisi dihentikan, imbas kisruh PSSI dengan pemerintah.
Baca Juga
Berita tentang cedera Sakti di media massa pun menggegerkan, bahkan banyak yang menyebut Sakti terancam pensiun seumur hidup. Dokter yang merawat Sakti di Medan, Herling Pangkerego SpOT, memvonis Sakti mengalami Ruptur Tendon Achilles, di mana urat tendon putus, ditambah tulang tumitnya retak.
"Ya, pemulihan cederanya tidak lama, kok. Sekarang saya sudah sembuh, tapi belum ada keinginan main lagi," kata Sakti.
Saat ini, Sakti fokus mengurus PS TNI bersama Andry Mahyer, manajer tim. Ia berharap PS TNI bangkit. Sakti yakin motivasi pemain masih terjaga meski mengalami kekalahan perdana.
"Kekalahan dari Semen Padang tentu membuat pemain dapat pelajaran yang berharga. Hasil minor ini jadi cambuk bagi pemain untuk meraih hasil positif di laga selanjutnya. Kami masih punya peluang lolos semifinal," tegasnya.
Ia menambahkan, skuat PS TNI berusia muda jadi modal utama untuk melangkah ke semifinal. Meski hanya dianggap tim amatir oleh beberapa pihak, lanjut dia, PS TNI memiliki segudang pemain lulusan Timnas U-19 seperti Muhammad Dimas Drajad, Ravi Murdianto, dan mantan pilar Timnas U-23, Manahati Lestusen.
Kekuatan itu digabung dengan pemain PSMS Medan baik yang senior seperti Legimin Raharjo maupun pemain muda lainnya. "Pemain punya loyalitas tinggi untuk membawa tim ini berprestasi. Saya yakin pemain punya motivasi berlipat saat menghadapi laga selanjutnya," ujarnya.