Bola.com, Solo - Tradisi tur tandang suporter klub sepak bola atau yang ngetop dengan sebutan awayday selalu diwarnai dengan kisah menarik.
Muhamad Purwanto Andriano (17), siswa SMK Bharatrikora I Jakarta Barat, adalah anggota Jakmania korwil Kalideres, Jakarta Barat. Sebagai suporter militan Persija Jakarta, Andriano sebisa mungkin menyempatkan waktu untuk mendukung Tim Macan Kemayoran saat berlaga di kandang lawan. Tak terkecuali saat Persija menjalani laga babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman di Solo.
Sebagai pelajar, Andriano tentu harus menyesuaikan waktunya. Ia tak bisa menonton Persija di babak penyisihan grup, karena bersamaan dengan Ujian Akhir Sekolah (UAS). Baru pada babak 8 besar, ia memutuskan mengepak barang dan berangkat ke Solo dengan menggunakan bus.
“Kami dari Kalideres ada 15 orang. Hampir semuanya kelas 3 SMA. Dulu di babak penyisihan saya tidak boleh ikut tur karena UAS. Setelah UAS selesai awal Desember, baru saya berangkat,” kata Andriano yang ditemui bola.com di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (12/12/2015).
Baca Juga
Dengan modal Rp 270 ribu untuk iuran tiket bus, tiket pertandingan, dan makan, Andriano bergabung dengan Jakmania lainnya ke Solo. Uang saku anak sekolah tentu tidak banyak. Seperti saat tur sebelumnya, Andriano membuka lapak saat mengikuti tur tandang. Ia berjualan jersey dan syal Persija.
“Biasanya saya bawa satu tas ransel dan tas jinjing besar. Lumayan, penghasilan dari membuka lapak bisa untuk iuran menambah uang saku dan makan,” katanya.
Bila laris manis, Andriano minimal mendapat pemasukan Rp 3 juta setiap kali tandang. Tapi kalau sepi, ia hanya mengantongi sekitar Rp 300 ribu dengan berjualan tiga hari.
“Pemasukan terbesar kalau Persija bermain di Malang kami untung besar. Bisa dapat Rp 3 juta tiga hari di Malang. Ya, maklum, kami sangat dekat dengan Aremania sehingga teman-teman Malang membeli atribut Persija,” imbuhnya.
Andriano merupakan salah satu Jakmania yang bekerja sambilan di Distro Jakmania Kalideres. Dari situ, ia belajar berdagang kecil-kecilan. Bagi Andriano, suporter juga bisa eksis dengan kegiatan yang positif.
“Saya tidak senang merusuh, saya juga tidak mau merokok karena dilarang orang tua. Jadi suporter itu militan mendukung klub, bukan merusuh,” katanya.
Agenda Jakmania di Solo sampai 22 Desember. Andriano dan rekan-rekan akan mendukung Ramdani Lestaluhu dkk. sampai tuntas. “Saya libur sampai akhir Desember. Setelah itu masuk sekolah lagi dan siap-siap UAN tahun 2016,” ia menutup pembicaraan.