Bola.com, Selangor - Walaupun berjaya mengakhiri dahaga gelar juara 10 tahun Selangor FA dengan gelar juara Piala Malaysia 2015, posisi Mehmet Durakovic sebagai pelatih justru rawan. Arsitek asal Australia itu terancam dipecat oleh manajemen The Reds Giants.
Selangor FA yang dibela pesepak bola belia asal Indonesia, Andik Vermansah, meraih trofi ke-33 Piala Malaysia dengan mengandaskan perlawanan Kedah FA 2-0 di Stadion Shah Alam, Selangor, Sabtu (12/12/2015). Namun, keberhasilan itu tidak lantas mengobati kekecewaan petinggi klub yang sejatinya lebih menginginkan juara Malaysia Super League.
Di pentas MSL 2015, Selangor FA memang harus puas mengakhiri musim sebagai runner up. Gelar juara MSL 2015 diraih juara Piala AFC 2015, Johor Darul Takzim.
Baca Juga
Mehmet Durakovic pun kaget dengan mencuatnya rumor soal pemecatannya. “Masa depan saya masih satu tahun lagi bersama Selangor. Saya tidak paham mengenai spekulasi muncul. Saya berhasil mengembalikan era kegemilangan Selangor. Stadion penuh menyaksikan kami juara Piala Malaysia. Uang tidak bisa membeli semua itu,” kata Durakovic seperti dilansir Utusan.
Durakovic boleh saja percaya diri kalau posisinya aman, namun isu soal pemecatannya kian santer diberitakan media-media Negeri Jiran.
Pernyataan menarik dilontarkan Menteri Besar Selangor, Datuk Seri Azmin Ali. Ia menyebut bahwa masa depan Mehmet Durakovic bersama Selangor belum diputuskan.
Ia menggarisbawahi bahwa pembahasan soal nasib sang pelatih kepala akan ditentukan setelah manajemen Selangor mendengarkan masukan dari berbagai pihak.
“Sudah pasti keberhasilannya akan kami pertimbangkan. Saya tidak mau membuat kesimpulan atau spekulasi mengenai kejelasan posisi Mehmet Durakovic. Saya pikir ia telah melakukan yang terbaik,” kata Datuk Seri Azmin Ali.
Apapun keputusan akhir menyangkut nasib sang pelatih, Azmin Ali menyebut, Mehmet Durakovic berhak menikmati kesuksesannya mengantarkan Selangor juara Piala Malaysia 2015. Terakhir kali klub juara turnamen elite Negeri Jiran tersebut pada 2005. Kala itu Selangor dibela dua pemain asal Indonesia, Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy.
Gelar Piala Malaysia itu menjadi yang keempat buat Mehmet Durakovic bersama Red Giants. Saat jadi pemain, ia menikmati trofi juara pada musim 1995, 1996 dan 1997.
“Akhirnya misi 33 bisa terealisasikan, selepas 10 tahun suporter Selangor menantikannya. Ini merupakan momen istimewa buat saya dan keluarga, begitu juga dengan pemain serta penggemar klub. Gelar ini merupakan hadiah dari saya kepada Sultan Selangor, Sharafuddin Idris Shah, yang baru saja menyambut hari keputeraan sehari sebelum final," ucap Durakovic.
“Hati saya sangat puas karena memenangi Piala Malaysia ketika menjadi pemain dan kini pelatih. Saya tidak bisa mengambarkan kegembiraan saya melalui kata-kata," tambah sang pelatih.
Jika pelatih kepala Selangor tengah terganggu kabar miring soal kemungkinan dirinya dipecat dari The Red Giants, Andik Vermansah justru bersuka cita menikmati kesuksesannya.
“Alhamdulillah ya Allah atas rahmat yang Engkau berikan. Terima kasih semua dukungan dan doa-doa suporter Selangor. Semua pemain, pelatih, pengurus Selangor, orang tua saya, pacar dan para TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Fans sangat memuja
klub ini dan mereka sangat baik dengan saya. Mereka menyanyi dan meneriakkan nama saya ketika saya bermain. Hal itu yang mendorong saya untuk bekerja lebih keras buat tim,” kata pemain berusia 24 tahun itu.
Wajar jika Andik Vermansah semringah. Pada pertengahan November lalu pemain asal Jember, Jawa Timur, itu kabarnya sudah menandatangani perpanjangan kontrak dengan Selangor. Pemain yang dijuluki Messi Indonesia itu diikat dua tahun ke depan dengan nominal kontrak wah hampir menembus Rp 3 miliar.