Bola.com, Jakarta - Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, berharap-harap cemas menunggu kepastian tampil di kancah Formula 1 (F1) musim depan. Meskipun telah menandatangani kontrak yang disodorkan tim Manor, pebalap asal Solo itu masih menunggu keputusan dari otoritas tertinggi di F1 alias Federation Internationale de l'Automobile (FIA) untuk bisa berlaga di balapan jet darat tersebut.
Ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati, mengaku belum bisa tenang sebelum mendapat jawaban dari FIA tentang nasib sang putra. Dia berharap proses verifikasi berjalan lancar dan Rio bisa menjadi pebalap pertama dari Indonesia yang terjun di arena F1.
Baca Juga
“Rasanya deg-degan sekali. Kalau misalnya saya sedang hamil, mungkin bakal melahirkan dini saking deg-degannya,” kata Indah sembari bercanda, saat dihubungi bola.com, Senin (14/12/2015) malam.
Indah mengatakan Rio sudah meneken kontrak dari Manor pada Senin pagi. Surat kontrak tersebut kemudian dikirim ke markas Manor di Inggris melalui jasa kurir. Menurut Indah, penandatanganan kontrak tak serta merta menjadi jaminan Rio bisa langsung tampil di F1. Nasib Rio kini berada di tangan FIA.
“Rio juga sangat deg-degan. Posisi kami saat ini hanya bisa menunggu keputusan dari FIA. Tapi yang penting kami sudah berusaha maksimal. Kalau memang berhasil, Alhamdulillah sekali,” beber Indah.
Indah menambahkan kepastian Rio bisa atau tidak mencicipi balapan di F1 kemungkinan baru diumumkan dua pekan lagi. Sembari menunggu keputusan FIA, Indah dan Rio mengaku hanya bisa berdoa semoga semuanya berjalan lancar.
Seperti diberitakan sebelumnya, impian Rio Haryanto berkompetisi di arena F1 selangkah lagi bakal terwujud. Manor sudah menyodorkan kontrak dan telah ditandatangani pria berusia 22 tahun tersebut.
Kontrak ditandatangani setelah pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, memberi garansi soal pendanaan. Menpora menjamin bakal mencarikan kekurangan dana senilai 10 juta euro untuk diserahkan ke Manor. Sebelum mendapat garansi itu, pengidola Ayton Senna itu baru mengantongi dana senilai 5 juta euro dari Pertamina.