Bola.com, Bandung - Kondisi sepak bola Indonesia hingga saat ini masih bergejolak, imbas konflik berkepanjangan antara PSSI dan Kemenpora yang diikuti sanksi FIFA terhadap Indonesia. Efek paling nyata adalah terhentinya kompetisi profesional di berbagai level.
Akibatnya, banyak pemain yang harus memutar otak untuk menyambung hidup di tengah ketidak jelasan pelaksanaan kompetisi. Banyaknya penyelenggaraan turnamen seperti Piala Presiden 2015 dan Piala Jenderal Sudirman belum membantu secara penuh para pemain untuk membiayai kehidupan sehari-hari.
Salah satu kiat untuk membuat asap dapur tetap ngebul adalah dengan berbisnis sampingan dengan memanfaatkan tabungan uang kontrak dari klub. Ambil contoh apa yang dilakukan sejumlah pemain Persib Bandung.
Bola.com mencatat sedikitnya ada empat pemain Persib yang membuka usaha untuk menyambung hidup. Siapa saja mereka?
1. Dedi Kusnandar
Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan tersebut membuka usaha kuliner dengan konsep cafe. Cafe milik Dedi Kusnandar berlokasi di dekat kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), tepatnya di dalam gang Ciseke no.42.
Dedi memberi nama Cafe dengan nama Dado de Ceker n Wings. Cafe milik pemain bernomer punggug 11 tersebut dibuka sejak tahun 2014. Makanan andalan yang disajikan di cafe miliknya ceker dan sayap ayam.
Selain cafe, Dedi juga menjalankan bisnis kos-kosan tidak jauh dari tempat cafenya berdiri. Ia memiliki 20 pintu kos-kosan. Rata-rata yang menggunakan jasa kos-kosannya adalah mahasiswa.
Namun, Dedi enggan membeberkan omset yang diterima dari dua usahanya tersebut. Ia hanya mengatakan, penghasilan kedua usahanya tersebut bisa menutupi biaya kehidupan sehari-hari di tengah ketidak pastian pendapatan sebagai pemain.
Baca Juga
2. Tony Sucipto
Konsep bisnis kuliner yang dijalankan Tony Sucipto adalah konsep wisata kuliner di dalam bus. Usaha kuliner tersebut diberi nama Street Gourmet.
Bisnis tersebut dibuka secara resmi pada tanggal 15 Juni 2015. Street Gourmet merupakan usaha pertama yang dijalankan bek sayap berusia 29 tahun itu.
Alasan Tony membuka usaha kuliner restoran dalam bus, karena kota Bandung memiliki objek wisata. Jadi, restoran tersebut akan berkeliling di setiap tempat wisata Kota Kembang untuk menjual aneka menu yang disajikan.
Makanan yang disajikan adalah makanan ringan dan berat dengan konsep menu face seperti, nasi goreng, chicken wings, dan sosis goreng.
Untuk membuat usahanya lebih berkembang, Tony mengajak mantan pemain Persib, Airlangga Sutjipto, yang merupakan sahabatnya untuk bergabung menjalankan bisnis kulinernya tersebut.
3. Tantan
Pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap tersebut membuka bisnis kuliner dengan konsep warung makan. Warung makan miliknya berlokasi di Jalan Kolonel Masturi, Desa Cikahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Bisnis kuliner striker mulai mencuri perhatian kala membela tim kecil Persikab Kab. Bandung 10 tahun silam, resmi dibuka, Kamis (10/12/2015).
Menu yang menjadi andalan warung makan Tantan: Nasi Goreng Setengah Bola, yakni nasi goreng dicampur dengan daging kelapa muda segar dan dihidangkan di batok kelapa. Ada juga menu lain yang jadi gacoan, yakni nasi goreng keramat, bola pisang isi coklat, dan minumannya ada nama Pangeran Biru dan Sumur Keramat.
4. Atep
Berbeda dengan tiga rekannya di Persib, Atep justru lebih memilih membuka usaha tambak ikan. Usaha tambak ikan adalah usaha milik ayahnya yang sudah dijalankan puluhan tahun, dan kini diteruskan oleh Atep.
Tambak ikan milik mantan pemain Persija Jakarta tersebut berlokasi di kampung halamannya, Cianjur. Kini di tengah waktu luangnya berlatih bersama Persib, Atep sering mengunjungi tambak ikan tersebut.
Selain tambak ikan, Atep memiliki usaha dengan mendirikan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang diberi nama SSB A7 pada tahun 1999. SSB A7 berada di cirajang, Cianjur, Jawa Barat. Kini, SSB A7 memiliki ratusan murid dari kelompok umur U-12 hingga U-16.
Selanjutnya, Atep membuka usaha sewa lapangan futsal. Lapangan futsal yang didirikan kapten Persib tersebut juga berada di Cianjur.