Bola.com, Jakarta Otavio Dutra menyangkal tudingan kalau pemecatannya dari Surabaya United ada kaitan indikasi suap. Bek asal Brasil itu siap bersumpah serta berani bertaruh apa saja bahwa ia tak menerima suap sepeser pun untuk memuluskan jalan Pusamania Borneo FC memenangi pertandingan lawan Surabaya United, Minggu (13/12/2015) lalu.
Dutra sendiri mengaku kaget dengan keputusan tiba-tiba manajemen Surabaya United memecat dirinya. Karena beberapa jam setelah kalah dari PBFC, Senin (14/12/2015) dini hari, ia sempat bertemu CEO Surabaya United, Gede Widiade, untuk membicarakan apa saja yang harus diperbaiki setelah kekalahan dari Tim Pesut Etam.
Baca Juga
"Saya menunggu beliau selama dua jam, karena saat itu Pak Gede lagi bicara sama temannya. Sebagai kapten tim, saya sempat bicara dengan beliau soal kesalahan di pertandingan lawan PBFC, dan apa saja yang harus diperbaiki. Saya kaget, belakangan saya dikabari kalau saya dipecat. Saya tidak berpikir kejadiannya akan seperti ini," tuturnya.
Soal pertemuannya dengan mantan asisten pelatih Surabaya United yang kini menjadi asisten pelatih Borneo FC, Tony Ho dan Jaino Matos, sebelum dan sesudah pertandingan di Hotel UNY dan Jayakarta, Dutra menegaskan bahwa itu tidak lebih pertemuan antarteman.
Hanya saja ia menyadari kultur sepak bola di Indonesia agak sensitif, kejadian apapun bisa memunculkan prasangka buruk.
Namun, Dutra tak mau masalah ini tak mau menyalahkan siapa pun atas keputusan pendepakan dirinya. Dutra juga tak ingin masalah tersebut menjadi polemik berkepanjangan.
Ia yakin, Tuhan adalah saksinya bahwa ia tak menerima suap dari kubu PBFC. Ia juga meyakini, kejadian ini sudah direncanakan Tuhan. "Saya yakin Tuhan punya rencana lebih baik untuk saya," katanya.
Dutra berharap, hubungan baik antara dirinya dengan petinggi , pemain, pelatih, dan ofisial Surabaya United tetap terjalin ke depannya. "Saya tidak marah sama siapa pun, saya mencoba menerima keputusan ini dengan lapang dada," katanya.