Ada Jembatan Baru, Suporter Mitra Kukar Berharap ISL 2016 Digelar

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 18 Des 2015, 14:00 WIB
Suporter Mitra Kukar yang sedang kuliah di Yogyakarta, mereka hadir memberi dukungan untuk tim kesayangannya di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (12/12/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Solo - Suporter Mitra Kukar, Mitra Mania rindu menyaksikan tim kebanggaannya bertanding di Stadion Aji Imbut, Tenggarong.

Apalagi, saat ini sudah ada jembatan baru yang menghubungkan Kota Tenggarong dengan Tenggarong Seberang, tempat di mana Stadion Aji Imbut berada. Jembatan Kutai Kartanegara yang baru telah diresmikan pada 8 Desember 2015.

“Selama hampir empat tahun, suporter Mitra Kukar terpaksa menyeberangi sungai Mahakam karena jembatan ambruk. Meski masih banyak suporter yang ke stadion Aji Imbut, tapi jumlahnya berkurang dari sebelumnya,” kata Reo Ramalika, Mitra Mania saat ditemui di Solo.

Setelah jembatan lama runtuh pada 2011, warga Kutai Kartanegara praktis hanya mengandalkan kapal penyeberangan gratis dan kapal kecil berbayar untuk menyeberangi sungai Mahakam. Begitu juga dengan tim Mitra Kukar atau tim tamu yang sedang bertandang di Tenggarong.

Advertisement

“Tahun ini momennya sangat pas kalau ISL 2016 digelar. Dukungan buat Mitra Kukar pasti akan semakin besar. Kami berharap ISL digelar supaya semangat suporter di Tenggarong semakin besar,” tambah anggota Mitra Mania lainnya, Bayu.

Menurut Mitra Mania, turnamen kurang memuaskan suporter karena hanya digelar paling lama tiga bulan. Seperti di Piala Jenderal Sudirman, suporter Mitra Kukar hanya bisa menyaksikan aksi Tim Naga Mekes lewat televisi karena turnamen digelar dengan sistem tuan rumah di babak penyisihan dan 8 besar.

“Tetap saja berbeda dengan ISL. Turnamen itu sifatnya sebagai pemanasan atau penutup liga. Kalau kompetisi ibaratnya jadi kebutuhan utama tim. Kami yakin suporter di Indonesia juga sudah rindu dengan kompetisi,” lanjut Bayu.

Saat Mitra Kukar bertanding di babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman di Solo, ada dukungan dari puluhan mahasiswa asal Tenggarong yang sedang kuliah Yogyakarta dan Solo. Mereka memanfaatkan transportasi kereta api Yogyakarta-Solo yang tergolong efisien dari segi waktu dan biaya.

“Cukup dengan Rp 8 ribu plus tiket pertandingan kami bisa mendukung Mitra Kukar di Solo. Semoga Mitra Kukar lolos ke semifinal,” tegas Reo Ramalika.