Bola.com, Sleman - Jendry Pitoy mengaku kaget karena tak menyangka jika ia termasuk satu dari tiga pemain yang diberhentikan oleh manajemen Surabaya United pada Kamis (17/12/2015). Selama 16 tahun berkarier sebagai pemain bola, penjaga gawang asal Manado itu untuk kali pertama dipecat saat kontraknya belum habis.
Kontrak Jendry Pitoy sendiri seharusnya masih berlaku hingga akhir Desember mendatang. Namun menyusul keputusan ini, terhitung per 17 Desember 2015 ini Jendry sudah tidak lagi tergabung dalam Surabaya United.
Baca Juga
Jendry sendiri tak mau berburuk sangka soal pemberhentian dirinya. Ia menganggap, soal pemecatan itu murni soal teknis, bukan nonteknis seperti isu yang sedang berkembang. Maklum, ada rumor yang santer beredar bahwa mereka didepak karena terindikasi suap.
“Ada yang keluar, ada yang masuk. Itu hal yang wajar dalam sepak bola. Saya tidak mau berpikir macam-macam karena saya memang tak neko-neko selama berkarier sebagai pemain,” ujar penjaga gawang kelahiran 15 Januari 15 1981 itu.
Jendry sendiri menyatakan, bahwa dirinya menerima dengan ikhlas keputusan manajemen yang memberhentikan dirinya. Hanya saja, ia menyesalkan jika beredar kabar tak sedap soal pemutusan hubungan kerja antara dirinya dengan klub yang dua tahun dibelanya itu. Ia disebut terlibat pengaturan skor bareng dua pemain lainnya yang dipecat, Otavio Dutra dan Pedro Javier.
“Saya masuk tim ini baik-baik, saya juga ingin pisah baik-baik. Jangan sampai ada desas-desus mengenai masalah lain muncul. Saya tak pernah punya niat buruk kepada tim ini. Apalagi Pak Gede Widiade sudah banyak membantu saya dan pengobatan istri saya yang sedang menderita kanker payudara,” ujar Jendry.
Jendry Pitoy sendiri berterima kasih pada CEO Surabaya United, Gede Widiade yang sudah memberikan banyak bantuan terhadap proses pengobatan istrinya. Saking merasa utang budinya terhadap Gede sangat besar, Jendry mengaku tak tahu harus membayar dengan apa.
“Sayang, harapan saya bisa mengakhiri karier di klub ini tak tercapai. Saya harus keluar dan mencari pelabuhan baru. Musim depan adalah musim terakhir saya sebagai pemain. Terima kasih untuk Pak Gede, saya juga minta maaf jika ada salah yang tidak ia sengaja,” tutur mantan kiper Persipura Jayapura dan Persikota Tangerang itu.