Bola.com, Palembang - Belum adanya kepastian mengenai bergulirnya kembali kompetisi Indonesian Super League (ISL) jadi salah satu pertimbangan manajemen Sriwijaya FC (SFC) dalam hal penyusunan kontrak pemain.
Kontrak singkat jadi salah satu alternatif yang ditawarkan saat mengarungi beberapa turnamen yang bakal digelar pada 2016. Kontrak serupa sudah diterapkan di dua turnamen yang diikuti SFC di tahun ini, yakni Piala Jenderal Sudirman dan Piala Presiden. Bila nantinya sudah ada kepastian mengenai pelaksanaan ISL, manajemen SFC baru melakukan revisi terhadap kontrak tersebut.
Meski demikian, Laskar Wong Kito menerapkan kebijakan yang cukup menguntungkan para pemain, terutama dari sisi besaran gaji yang akan diterima setiap bulannya.
Bila di Piala Presiden lalu Asri Akbar dkk. mendapat gaji sebesar 30 persen, ada kenaikan sebesar 15 persen di Piala Jenderal Sudirman.
Jumlah itu masih lebih besar dari ketentuan PSSI yang mensyaratkan setiap klub membayar 25 persen kepada pemain selama kompetisi belum bergulir kembali.
Baca Juga
Manajer SFC, Nasrun Umar, mengatakan kebijakan tersebut diambilnya dengan beberapa pertimbangan.
"Tentu kami menginginkan yang terbaik, baik dari sisi pemain maupun manajemen. Melihat kondisi saat ini, kontrak per turnamen tetap menjadi opsi. Namun bila ada kejelasan mengenai bergulirnya kompetisi, tentu semuanya akan kembali normal seperti biasa," jelas manajer yang juga Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel ini.
Dengan asumsi turnamen terdekat yang akan diikuti oleh SFC adalah pada Maret 2016, yakni Marah Halim Cup, dapat dipastikan para pemain setidaknya akan kembali mendapat kontrak selama tiga bulan. Pasalnya, manajer SFC sudah menegaskan bahwa pihaknya akan memulai latihan kembali pada awal Januari 2016.
Salah seorang pemain SFC, Asri Akbar, menganggap kebijakan kontrak tersebut cukup membantu di tengah suramnya masa depan sepak bola Indonesia saat ini.
"Idealnya para pemain pasti ingin kontrak setahun atau semusim seperti jika kompetisi bergulir. Namun, kami memahami kesulitan klub saat ini bila hanya mengikuti turnamen. Semoga ada titik terang mengenai kisruh ini, apalagi FIFA sudah membentuk Tim Ad-Hoc untuk menyelesaikan kisruh yang mengakibatkan jatuhnya sanksi FIFA," ujar Asri.