Aneh, Dapat Kartu Merah Pemain Arema Satu Ini Malah Senang

oleh Iwan Setiawan diperbarui 21 Des 2015, 13:30 WIB
Bek kanan Arema Cronus, Beny Wahyudi absen saat timnya bertanding melawan Pusamania Borneo FC di laga terakhir babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman Grup E. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Bola.com, Sleman - Kartu merah kembali diterima pemain Arema Cronus dalam babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman (PJS). Terakhir, bek Beny Wahyudi yang diganjar kartu merah oleh wasit saat menghadapi Surabaya United Sabtu (19/12) di Stadion Maguwoharjo Sleman. Dia mendapatkan dua kartu kuning pada laga itu.

Sebelumnya, gelandang Hendro Siswanto yang diusir dari lapangan karena menerima dua kartu kuning langsung, saat bentrok dengan Persipura Jayapura (13/12/2015).

Namun, bagi Beny, dia tidak kecewa diusir wasit dalam pengujung pertandingan. Pemain 29 tahun itu mengaku terhibur dengan hasil akhir pertandingan. Arema mengalahkan Surabaya United 3-1 dan memastikan tiket babak semifinal.

"Yang penting hasil akhirnya," tegas mantan pemain Deltras Sidorajo ini.

Advertisement

Seusai pertandingan, Beny membeberkan, ia tidak sengaja melakukan pelanggaran hingga bebuah kartu. Menurut Beny, dua pelanggaran yang dilakukan saat melawan Surabaya United tidak bertujuan membahayakan lawan. Dia hanya berupaya untuk merebut bola dari kaki lawan.

"Memang tidak sengaja. Mungkin khilaf juga jadi dapat kartu," imbuhnya.

Akibat kartu itu, Beny absen di laga terakhir babak 8 besar kontra Pusamania Borneo FC (22/12/2015). Sekali lagi, Beny mengaku tak menyesal. Dia akan menggunakan hukuman larangan bertanding untuk istirahat. Sejak pertengahan babak penyisihan grup hingga 8 besar dia jadi starter di posisi bek kanan menggantikan tempat Hasim Kipuw.

"Diambil saja hikmahnya. Istirahat dulu biar nanti kalau main sudah fit," katanya.

Sebenarnya, persaingan jadi starter di bek kanan Arema Cronus sangat ketat. Bisa jadi, Beny kembali jadi cadangan nantinya jika Hasim Kipuw sudah kembali ke performa terbaik. Sebab, Kipuw baru saja berduka dengan kepergian sang ayah sebelum babak 8 besar, sehingga kondisinya belum maksimal dan beberapa kali jadi cadangan.