Bola.com, Zurich - Presiden FIFA nonaktif, Sepp Blatter, mengaku menyesal telah menyalahgunakan jabatan dan wewenang dalam kasus suap yang menimpanya. Pria 79 tahun itu pun meminta maaf kepada seluruh insan yang terlibat dalam dunia sepak bola setelah melakukan tindakan yang mencoreng citra olahraga tersebut dan FIFA.
Baca Juga
Blatter dihukum delapan tahun untuk tidak mengikuti segala bentuk kegiatan di sepak bola. Blatter terbukti bersalah terlibat dalam kasus dugaan suap dan korupsi di FIFA dalam 20 tahun terakhir. Keduanya mengambil keuntungan dalam penjualan hak siar Piala Dunia kepada Persatuan Sepak Bola Karibia (CFU) pada 2005.
"Saya benar-benar menyesal. Saya minta maaf kepada sepak bola. Saya juga minta maaf karena sebagai presiden FIFA, saya menciptakan masalah," kata Blatter.
Selain itu, Kejaksaan Swiss juga melakukan pemeriksaan kepada Blatter yang didakwa menyalurkan uang 2,29 juta dollar AS (sekitar Rp 33,4 miliar) kepada Presiden UEFA nonaktif, Michel Platini, yang ketika itu menjabat sebagai mantan penasihat Presiden FIFA. Aliran dana tersebut dinilai penyidik Komite Etik FIFA berlebihan (disloyal payment).
Meski begitu, Blatter tetap tak mau mengakui telah menyuap Platini. Uang tersebut diklaim Blatter sebagai bayaran untuk Platini sebagai konsultan.
"Tidak ada perjanjian tertulis, kami sepakat menyebutnya sebagai gentleman agreement. Perjanjian itu dibuat usai Piala Dunia 1998. Platini mendekati saya dan bilang ingin bekerja untuk FIFA," ucap Blatter.
FIFA juga memberi hukuman yang sama kepada Platini sebagai penerima suap. Selain itu, keduanya mendapatkan sanksi denda senilai 50 ribu francs Swiss (Rp 698 miliar) untuk Sepp Blatter dan 80 ribu francs Swiss (Rp 1,1 triliun) untuk Platini.
Sumber: The Mirror