Bola.com, Solo - Selama Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman ada sosok pemain yang menarik perhatian. Dilihat dari penampilan dan namanya, orang kebanyakan bisa jadi penasaran ingin mengetahui jati dirinya. Dialah Rudolof Yanto Basna, bek tengah milik Mitra Kukar.
Mereka yang baru pertama kali bertemu Rudolof, tak jarang menganggap bek berusia 20 tahun itu sebagai pemain asing. Padahal, ia merupakan pemain asli dari Papua yang tidak memiliki darah keturunan Jawa.
Kata "Yanto" yang terselip di namanya membuat orang yang tidak mengenalnya juga penasaran mengapa ia memiliki nama yang biasa disandang mereka yang berasal dari Jawa Tengah atau Jawa Timur.
"Saya tidak tahu kenapa orangtua menyelipkan Yanto di tengah nama lengkap saya. Padahal papa dan mama asli Papua. Kalau Basna itu nama marga saya. Saya asli Papua, tak punya garis keturunan Jawa, dan saya bukan pemain asing," jelas Yanto Basna kepada bola.com.
Baca Juga
Ayah Yanto bernama lengkap Otis Basna, staf PNS pada Kantor Gubernur Papua di Jayapura. Ibunya bernama Jekelina. Yanto lahir di Sorong, 12 Juni 1995. Sejak SMP dia sudah meninggalkan Papua karena mengejar prestasi sepak bola.
"Saat usia 15 tahun, saya bergabung di tim SAD Uruguay. Saya seangkatan dengan Abduh Lestaluhu. Setamat SMP, saya melanjutkan sekolah di SMA Ragunan. Sejak itulah, saya meninggalkan Papua dan lebih banyak tinggal di Jakarta. Di usia seperti itu, berat rasanya berpisah dengan orangtua. Tapi karena punya cita-cita ingin jadi pesepak bola sukses seperti pemain Papua lainnya, saya berkorban jauh dari orangtua dan adik-adik," ungkap Yanto Basna.
Bila berkumpul dengan keluarga dan teman-teman Papua, dia selalu dipanggil Rudolof. Tetapi, kala bergabung dengan sesama pemain bola, dia disapa Yanto.
"Teman-teman lebih suka memanggil saya Yanto, karena mungkin gampang mengucapkannya. Apalagi saya juga lama tinggal di Jawa. Bahkan kalau libur, saya pilih tinggal di Yogyakarta karena di sana ada paman dan banyak teman-teman dari Papua. Tapi, saya lebih senang tinggal di asrama mahasiswa milik Pemkab Sorong," tuturnya.
Ada alasan lain mengapa Rudolof Yanto Basna betah berada di Kota Gudeg. Dengan malu-malu, dia berkata: "karena pacar saya kuliah di Yogya. Dia mahasiswa UPN jurusan Ekonomi. Kalau libur saya singkat, saya pasti di Yogya. Bila liburnya panjang, baru saya pulang ke Jayapura," ucap bek terbaik selama penyisihan grup di Piala Jenderal Sudirman versi Labbola ini.