Bola.com, Yogyakarta - Arema Cronus melakoni laga terakhir 8 besar Piala Jenderal Sudirman pada Selasa (22/12/2015) di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Di laga terakhir, Singo Edan bertemu Pusamania Borneo FC untuk perebutan juara Grup E.
Di laga itu Arema berhasil mengungguli tim Pesut Etam dalam adu penalti setelah dalam waktu normal bermain sama kuat, 2-2. Kemenangan itu mengantar Arema jadi juara Grup E.
Usai melewati laga itu, rombongan Singo Edan tidak langsung beristirahat. Manajemen, pelatih, dan pemain sudah sepakat untuk terlebih dulu berkunjung ke rumah duka dua Aremania yang jadi korban pengeroyokan oknum suporter Surabaya di Sragen, Jateng (19/12/2015).
"Seusai pertandingan langsung pulang dan pada Rabu (23/12/2015) pagi mereka berkunjung ke rumah almarhum Eko Prasetyo di Pujon atau Slamet di Selorejo, Blitar. Tergantung rute pulangnya rombongan lewat mana," kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
Menurut manajemen Arema, rencana berkunjung ke rumah duka usai pertandingan datang dari CEO, Iwan Budianto. Pemain Arema menyambut positif rencana itu dengan ikut mendampingi sang bos.
"Pasti rombongan dalam kondisi lelah setelah bermain dan menempuh perjalanan jauh dari Yogjakarta. Tapi, kebijakan ini bentuk dukungan kepada keluarga korban," imbuh Sudarmaji.
Baca Juga
Meninggalnya dua suporter tersebut membuat tim Arema sangat berduka. Meski usai pertandingan melawan Surabaya United lalu mereka sudah memastikan lolos ke semifinal, tidak ada selebrasi yang dilakukan. Para pemain lebih banyak berdiam diri. Padahal, biasanya suasana ruang ganti Arema selalu hidup dengan canda tawa ketika memetik kemenangan.
"Kami sangat sedih dengan meninggalnya suporter yang sudah seperti saudara sendiri," kata bek asing Arema, Kiko Insa, yang baru beberapa sebulan belakangan berada di Malang dan membaur dengan Aremania.
Sebenarnya perwakilan manajemen sudah mengunjungi keluarga almarhum Eko Prasetyo pada Senin (21/12/2015). Hanya, hal itu dirasa tidak cukup sehingga seluruh tim pelatih dan pemain yang sebelumnya sedang berlaga di babak 8 besar, berjanji mengunjungi keluarga korban.
Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo, bahkan mengakui kemenangan Arema pada Selasa malam sekaligus status sebagai juara grup tetap tidak mampu menggantikan duka yang dirasakan keluarga korban, timnya, serta Aremania.
"Kami masih berduka. Kami mempersembahkan kemenangan ini untuk keluarga korban dan Aremania, meski kami tahu hal ini tak bisa menggantikan apa yang mereka alami," kata pelatih yang biasa disapa dengan panggilan Getuk itu.