Bola.com, Surabaya - Evan Dimas menghadapi dua pilihan sulit saat ini, yakni menerima pinangan Espanyol atau bertahan di Indonesia dengan tawaran bermain tarkam. Seperti diketahui, Evan mendapat tawaran bermain di Espanyol B dengan durasi kontrak empat bulan.
Namun, Evan merasa gamang dengan tawaran itu karena kontrak itu berasal dari pihak ketiga. Evan mendapat tawaran dari Espanyol, melalui Event Organizer Nine Sports. Evan mengaku tak mau kena PHP, seperti saat ia menjalani trial di UE Llagostera pada Agustus 2015.
"Sepertinya status saya magang. Tapi, nanti saya akan memastikan sistem kontraknya bagaimana. Kalau tidak mendapat kontrak permanen dari klub, saya malu," kata Evan.
Baca Juga
Bila Evan memutuskan untuk bertahan di Indonesia, pada awal tahun 2016, ia akan menghadapi situasi yang tak jauh beda dengan akhir tahun 2015. Sejak kompetisi ISL berhenti dan timnas vakum akibat sanksi FIFA, Evan Dimas lebih banyak beraksi di ajang turnamen, baik resmi maupun tarkam.
Hal itu tentu sangat merugikan buat Evan, karena pada usianya saat ini (20 tahun), ia seharusnya mulai ditempat klub profesional dengan kompetisi yang bagus. Sementara, kompetisi di Indonesia (ISL) musim depan belum ada kepastian kapan digelar. Begitu juga dengan tim nasional karena Indonesia masih disanksi FIFA.
Sementara itu, orang tua Evan Dimas mendukung apapun keputusan anaknya. Mereka tak mau memaksakan anak sulungnya itu supaya berangkat ke Spanyol. Sebab, mereka yakin Evan lebih tahu yang terbaik untuk dirinya sendiri.
“Semua orang tua pasti ingin dan bangga kalau anaknya bisa bermain di luar negeri, apalagi di Eropa. Tapi semua kembali ke Evan. Saya tidak mau Evan merasa terpaksa bertolak ke Spanyol karena ada paksaan dari orang lain, atau sekadar ingin menyenangkan orang tua,” tutur Ana, ibunda Evan Dimas.
Ana maupun Condro Darmono (ayah) menyerahkan sepenuhnya kepada Evan untuk memilih antara bertahan di Indonesia dengan mengikuti tarkam demi tarkam yang berisiko besar bagi keselamatannya atau memilih ke Espanyol untuk mengadu nasib.
Dengan bekal kemampuannya, Evan memang punya kans untuk bermain di Eropa. “Bukan saya tidak percaya dengan kemampuan saya, tapi banyak hal yang sulit saya jelaskan di sini,” jelas Evan.