Bola.com, Makassar - Rencana PT Liga Indonesia (LI) menggelar Turnamen Super League (TSL), Maret-November 2016 disambut gembira pemilik klub. Tetapi, sebagai peserta mereka meminta PT Liga Indonesia memberikan subsidi yang besar kepada klub peserta.
"Kalau boleh saran, kami minta Rp 5 miliar," ungkap Sumirlan, Direktur PSM pada jumpa media di Makassar, Senin (28/12/2015).
Menurut Sumirlan, jumlah subsidi yang diminta itu memang jauh lebih besar dibandingkan era ISL, yakni Rp 2,5 miliar. "Kami pikir permintaan itu wajar. Alasan pertama, keuangan klub saat ini minus. Kedua, klub adalah pemilik saham mayoritas yakni 99 persen di PT LI," jelas eks kapten PSM ini.
Baca Juga
Subsidi itu dibutuhkan untuk dana awal operasional khususnya mengontrak pemain dan pelatih. "Kami juga tidak masalah kalau PT LI melakukan pembayaran subsidi dengan cicilan," katanya.
Terkait admistrasi pemain, khususnya pemain asing, pihak klub meminta kebijaksaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). "Misalnya penerbitan ITC buat pemain. Ini jelas tidak mungkin karena Indonesia masih kena sanksi FIFA," jelas Sumirlan.
Noor Aman, Ketua BOPI memahami kesulitan klub terkait pemain asing. Itulah mengapa pihaknya akan memberlakukan aturan dan syarat seperti turnamen lainnya yakni Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.
"BOPI tidak akan mempersulit klub. Terpenting mereka memenuhi aturan dan syarat yang berlaku umum selama ini," tegas Noor Aman.