Bola.com, Sunderland - Liverpool mendapat dua pelajaran berharga saat menekuk Leicester City di Stadion Anfield, pada laga Boxing Day (26/12/2015). Pertama terkait mentalitas tim yang kembali. Kedua, penampilan kreatif yang berujung pada kolektivitas armada Jurgen Klopp di lapangan.
Satu di antara yang paling menonjol adalah permainan rapih yang ditunjukkan lini tengah The Reds. Maklum, pada beberapa pertandingan sebelumnya, area sentral tersebut dinilai menjadi titik lemah, sehingga lawan bisa leluasa memainkan bola yang berujung pada situasi bahaya di lini pertahanan.
Baca Juga
Menurut Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, hidupnya lini tengah membuat segalanya menjadi lebih mudah. Karakter permainan yang sesuai dengan rancangannya bisa keluar, meski belum maksimal. Satu gol Christian Benteke ke gawang Leicester City sudah lebih dari cukup.
"Lini tengah menjadi kunci, dan saya yakin kami akan mempersiapkan lebih baik lagi saat bersua Sunderland. Lawan kami terkenal memiliki lini tengah yang juga solid, jadi penampilan di lini tengah harus lebih baik lagi," tegas Klopp, di Liverpool Echo, Selasa (29/12/2015).
Klopp memuji penampilan sang kapten, Jordan Henderson yang dianggap menjadi motor konsistensi energi di dapur serangan kubu Merseyside. Pemain yang digadang-gadang bakal menjadi pengganti Steven Gerrard tersebut tampil dominan saat bersua Leicester City, dan itu akan diulangi lagi di markas Sunderland, pada lanjutan Premier League 2015-2016, di Stadium of Light, Kamis (31/12/2015) dini hari WIB.
"Saya senang dengan penampilanku, juga tim secara keseluruhan, kala menang atas Leicester City. Tapi kami harus lebih konsisten lagi, dan bersua Sunderland dengan waktu istirahat yang minim, menjadi ujian luar biasa. Secara pribadi, saya ingin memberikan yang terbaik lagi," tegas Henderson.
Ucapan tersebut selaras dengan tanggung jawab besar yang kini diemban Henderson. Klopp menegaskan, pemuda berusia 25 tahun tersebut sudah layak mengemban peran yang lebih besar lagi. Momentum bersua Sunderland bisa menjadi pembuktian bagi pemain berpostur 182 cm itu.
Performa Henderson saat bersua Leicester City memang mengundang pujian. Penampilannya bersama Emre Can di area gelandang bertahan dianggap brilian. Pembagian tugas, baik saat bertahan ataupun ikut membantu serangan, dianggap beberapa kalangan memberi gambaran kalau penampilan pemilik nomor punggung 14 tersebut semakin dewasa.
"Dia sangat kuat, dan sudah menemukan ritme-nya lagi. Sangat penting bagiku untuk memilikinya dalam kondisi sekarang. Semoga saja ritme Henderson selalu seperti itu, dan itu akan membuat usaha kami untuk menuai tiga poin di markas Sunderland menjadi lebih mudah," tutur Klopp.
Di markas Sunderland, Henderson bakal memimpin rombongan lini tengah Liverpool yang sedang tampil menanjak. Di sisi pemain kelahiran Sunderland tersebut ada beberapa pemain yang menuai serangkaian nilai positif dari fans, seperti Philippe Coutinho, Adam Lallana dan Roberto Firmino, plus Emre Can.
Henderson mengakui, kepulangannya kali ini ke kampung kelahiran membawa beban berat. "Saya yakin kami akan bekerja keras. Sunderland juga berada dalam posisi tertekan setelah hasil buruk menimpa mereka pada Boxing Day. Kami harus berhati-hati," sebutnya.
Sinyal bahaya yang diungkapkan Henderson bakal menjadi kenyataan. Kubu Sunderland sudah menegaskan ancaman mereka terhadap sang tamu akan beragam. Striker Jermain Defoe misalnya, timnya akan mencari pelampiasan setelah dipermak Manchester City dengan skor 1-4 (26/12/2015).
Manajer Sunderland, Sam Allardyce menegaskan, timnya akan berbuat maksimal untuk menuai tiga angka, dan membantu mereka segera keluar dari zona degradasi. Saat ini, Sunderland berada di peringkat kedua dari bawah dengan koleksi 12 poin, tertinggal tujuh angka dari Swansea City yang berada di zona minimal, yakni peringkat ke-17.
"Kami mengalami periode sulit dan tak mudah untuk bangkit. Tapi saya percaya kami akan melakukan hal berbeda dibanding di Etihad Stadium. Para pemainku sudah siap tempur dan mental pemainku telah kembali," tegas Allardyce.
Situasi miris sedang terjadi di kubu The Black Cats, julukan Sunderland. Sebelum kalah telak dari Manchester City, mereka juga sudah kehilangan angka saat takluk di tangan Chelsea (1-3), Watford (0-1) dan Arsenal (3-1).
Kondiisi minor semakin terlihat jika melihat rekor pertemuan dengan Liverpool. Mereka sudah mengalami 70 kekalahan dari rival sekota Everton tersebut. "Semakin memburuk jika kami kalah. Karena itulah, tim akan bangkit dan menang," tegas Patrick van Aanholt, bek kiri.
Head to Head
10/1/2015 - Sunderland 0-1 Liverpool (Premier League)
6/12/2014 - Liverpool 0-0 Sunderland (Premier League)
26/3/2014 - Liverpool 2-1 Sunderland (Premier League)
29/9/2013 - Sunderland 1-3 Liverpool (Premier League)
2/1/2013 - Liverpool 3-0 Sunderland (Premier League)
15/9/2012 - Sunderland 1-1 Liverpool (Premier League)
Lima Pertandingan Terakhir Sunderland
28/11/2015 - Sunderland 2-0 Stoke City (Premier League)
5/12/2015 - Arsenal 3-1 Sunderland (Premier League)
12/12/2015 - Sunderland 0-1 Watford (Premier League)
19/12/2015 - Chelsea 3-1 Sunderland (Premier League)
26/12/2015 - Manchester City 4-1 Sunderland (Premier League)
Lima Pertandingan Terakhir Liverpool
6/12/2015 - Newcastle United 2-0 Liverpool (Premier League)
11/12/2015 - Sion 0-0 Liverpool (Liga Europa)
13/12/2015 - Liverpool 2-2 West Bromwich (Premier League)
20/12/2015 - Watford 3-0 Liverpool (Premier League)
26/12/2015 - Liverpool 1-0 Leicester City (Premier League)
Prediksi bola.com
Sunderland 40-60 Liverpool