Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta gagal lolos ke semifinal Piala Jenderal Sudirman setelah hanya menang adu penalti atas Semen Padang di partai terakhir babak 8 besar Grup D. Tapi, hasilnya tentu relatif lebih baik daripada pencapaian di Piala Presiden lalu, termasuk dari segi statistik.
Bagaimana performa statistik klub kebanggaan warga Jakarta ini di PJS? Berikut ulasannya.
Rapor Serangan
Anak asuh Bambang Nurdiansyah mencetak 8 gol dari 7 pertandingan yang dilakoninya. Emmanuel Kenmogne dan Raphael Maitimo menjadi pemain yang paling banyak mencetak gol dengan masing-masing 3 gol. Tentu bukan jumlah yang bisa dianggap tajam. Jika kembali terjun ke turnamen berikutnya, sektor serang Macan Kemayoran kembali harus jadi yang pertama dibenahi. Kendati demikian, angka ini tentu jauh lebih baik ketimbang torehan di Piala Presiden, di mana Persija hanya menyarangkan sebiji gol.
Sepanjang turnamen, Persija menciptakan 32 peluang. Dedi Hartono yang paling banyak mengkreasikan peluang, yakni 8 kali. Mantan pemain Barito Putera tersebut juga jadi pemain yang paling banyak memberikan umpan berbuah gol, yaitu 2 asis.
Baca Juga
Total ada 57 tendangan yang dilepaskan dengan 28 di antaranya menemui sasaran atau tingkat akurasinya 49%. Emmanuel Kenmogne dan Raphael Maitimo kembali menjadi yang paling tinggi dengan 8 tendangan tepat sasaran.
Syahroni tercatat sebagai pemain yang paling banyak memberikan umpan sukses. Syahroni mengemas 160 umpan sukses dari total 2350 umpan yang dilepaskan oleh seluruh skuat Persija. Tingkat akurasi umpan Persija berada di kisaran 76%.
Seperti yang bisa dilihat dalam pertandingan yang dijalaninya, Persija cukup mengandalkan umpan silang. Tercatat 136 umpan silang dilepaskan dengan tingkat akurasinya 31%. Dedi Hartono menjadi pemain yang paling banyak memberikan umpan silang, yakni 13 umpan silang sukses dan 20 lainnya gagal.
Sedangkan untuk urusan dribel, Fandi Lestaluhu menjadi pemain yang paling sering melakukan upaya dribel. Dia total melakukan 13 kali dribel tapi hanya 4 di antaranya yang sukses. Persija sendiri total mencatatkan 72 dribel dengan tingkat kesuksesan 39%.
Statistik bertahan
Untuk statistik bertahan, Persija tentunya punya catatan lumayan mengingat penguasaan bola mereka rata-rata 46%. Itu berarti Macan Kemayoran lebih lama bertahan dibanding menyerang.
Ismed Sofyan dan kawan-kawan melakukan total 219 kali percobaan tekel dengan tingkat kesuksesan 56%. Maman Abdurahman menjadi pemain yang paling banyak melakukan tekel sukses yaitu sebanyak 15 kali.
Selain itu, Persija juga tercatat melakukan 22 kali blok tendangan, 137 kali intersep, dan 140 kali sapuan. Nama Maman Abdurahman kembali muncul sebagai pemain yang paling banyak memblok tendangan. Dia melakukannya sebanyak 4 kali, jumlah yang sama dengan Gunawan Dwi Cahyo.
Gunawan juga jadi pemuncak untuk daftar intersep di mana dia melakukan 20 kali intersep. Tapi, pemain yang paling banyak melakukan sapuan adalah Novri Setiawan yang melakukannya sebanyak 28 kali. Persija total kebobolan 8 gol. Andritany Ardhiyasa yang jadi penjaga gawang utama kebobolan 5 gol, sementara cadangannya, Reky Rahayu kebobolan 3 gol. Total keduanya melakukan 31 penyelamatan. Andritany 19 kali dan Reky 12 kali penyelamatan.
Perihal disiplin, Macan Kemayoran tak bisa dikatakan bagus. Mereka mengoleksi 2 kartu merah dan 18 kartu kuning. Dua kartu merah untuk Ismed Sofyan dan OK John.
Masih ada banyak pekerjaan rumah bagi Persija Jakarta. Ferry Paulus yang kembali menjadi ketua umum tentu perlu bekerja lebih keras demi meningkatkan prestasi Persija baik di lapangan maupun luar lapangan. Paling dekat, Persija akan turun di ajang Trofeo Persija yang rencananya dimulai pada akhir Januari 2016. Patut ditunggu aksi-aksi para macan di hadapan para Jakmania, yang sudah merindukan kehadiran Persija di Stadion Gelora Bung Karno.