Ahmad Bustomi Jadi Incaran Gelandang Mitra Kukar yang Satu Itu

oleh Gatot Susetyo diperbarui 04 Jan 2016, 17:45 WIB
Bayu Pradana Andriatmo, gelandang jangkar Mitra Kukar punya hasrat besar mematikan pergerakan Ahmad Bustomi. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Tenggarong - Obsesi besar terpendam dalam dada Bayu Pradana Andriatmo. Gelandang muda Mitra Kukar ini berjanji tampil semaksimal mungkin untuk mematikan gerakan Ahmad Bustomi kapten tim sekaligus ruh permainan Arema Cronus pada laga leg pertama semifinal Piala Jenderal Sudirman di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (9/1/2016). 

"Sebagai gelandang bertahan, saya akan sering bentrok dengan Ahmad Bustomi di lapangan tengah. Tugas saya harus bisa mematikan tiap gerakannya agar alur bola Arema terganggu. Selama ini dari Bustomi lah semua skema permainan berawal," kata lajang jebolan Diklat Salatiga ini pada Senin (4/1/2016).

Advertisement

Bermodalkan energi dan semangat lebih besar, pemain berusia 24 tahun ini yakin bisa menunaikan tugas yang diberikan pelatih Jafri Sastra. "Apalagi kami masih punya Rizky Pellu yang juga bertenaga kuda. Jadi tugas saya bisa lebih ringan untuk terus menempel Ahmad Bustomi," ujar eks pilar Persiba Balikpapan di Piala Presiden lalu. 

Kendati dengan jujur pemain berpostur tinggi 180 cm ini mengakui Ahmad Bustomi saat ini salah satu gelandang terbaik di Indonesia. Secara pribadi, Bayu Pradana respek dengan kualitas yang dimiliki Bustomi. 

"Saya kagum dengan kemampuan Bustomi. Tapi saya tak boleh minder ketika bentrok di lapangan. Siapa pun mengakui Bustomi gelandang terbaik Indonesia. Saya  akan tempel terus, ke mana pun dia bergerak agar alur serangan Arema macet," ucapnya.

Kapten Arema Cronus, Ahmad Bustomi, mengoper bola saat berlatih jelang laga menghadapi Sriwijaya FC pada Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gajayana, Malang, Jumat (20/11/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Lini tengah harus bekerja keras untuk meredam serangan Arema Cronus. Pasalnya, klub berjulukan Naga Mekes Mitra Kukar ini kehilangan bek tengah asing Arthur Cunha da Rocha yang diganjar kartu merah pada babak delapan besar di Solo.

"Agar bola tak mengancam gawang, serangan Arema harus diredam di sektor tengah. Kami harus benar-benar konsentrasi penuh, karena Arema juga punya gelandang-gelandang bagus," tegas Bayu Pradana yang sejatinya berposisi sebagai gelandang serang.