Bola.com, Yogyakarta - Hingga sekarang pelaksanaan kualifikasi PON 2016 Jabar cabang olah raga sepak bola masih belum jelas. Situasi itu membuat mayoritas tim peserta vakum tanpa aktivitas. Namun, tak sedikit pula yang masih berupaya eksis sambil menunggu kejelasan kualifikasi.
Salah satu tim yang mencoba tetap aktif adalah Pra PON DIY. Tim yang dilatih Seto Nurdiyantoro ini tetap beraktivitas. Alih-alih latihan, mereka menggelar serangkaian uji coba.
"Saya kira lebih efektif dengan menerima tawaran uji coba karena latih tanding lebih banyak bersifat indisidental di mana para pemain baru berkumpul beberapa jam sebelum laga persahabatan digelar. Kalau dengan program latihan pasti susah mengumpulkan pemain lengkap," beber Seto Nurdiyantoro, Senin (4/1/2016).
Seperti diketahui, skuat DIY seharusnya bertarung menghadapi Jateng pada partai pembuka kualifikasi Zona Jawa di Stadion Jatidiri Semarang, 8 Oktober 2015.
Saat itu, pemain kedua kesebelasan sudah berada di lapangan dan hendak memulai pertandingan. Akan tetapi, beberapa saat jelang kick-off, Polda Jateng mencabut izin laga karena mendapat instruksi dari Mabes Polri.
Keputusan tersebut memuat kedua kubu dan kontestan lain seperti Jawa Timur dan DKI Jakarta kecewa dan akhirnya kembali ke daerah masing-masing.
Baca Juga
Meski kejelasan kualifikasi belum ada, Seto mengakui timnya banjir tawaran uji coba, terutama dari klub-klub amatir kawasan DIY. Pada Minggu (3/1/2016) mereka menggelar uji coba dengan salah satu tim amatir anggota kompetisi Pengcab PSSI Bantul di Lapangan Ringinharjo, Bantul.
Sebelumnya, Pra PON DIY juga berlatih tanding dengan Persipura Jayapura saat tim Mutiara Hitam bersiap menghadapi babak 8 besar Grup E Piala Jenderal Sudirman di Stadion Maguwoharjo Sleman, Desember lalu.
Pelatih yang juga mantan ujung tombak Pelita Solo itu menjelaskan, dari 20 lebih pemainnya saat ini hanya terkumpul 14 personel. Sisanya memilih tawaran uji coba ke daerah-daerah lain, seperti bek Persiba Bantul, Sunny Hizbullah, yang mengikuti sebuah ajang di Jambi. Beberapa pemain lain juga meminta izin untuk ikut tarkaman di Bali.
"Tidak masalah, selama mereka yang tidak dalam satu tim saat ini masih tetap beraktivitas tidak jauh dari sepak bola, agar fisik, stamina, dan sentuhan bola selalu terjaga," tutur mantan pelatih PSIM Yogyakarta tersebut.
Lebih lanjut Seto Nurdiyantoro berharap kualifikasi PON Jabar 2016 sepak bola bisa kembali dilangsungkan. Bila sesuai kabar yang beredar kualifikasi dimulai lagi pada Januari ini, maka hal itu sebaiknya segera ada kepastiannya.