Bola.com, Bandung - Pada era 2000-an nama Zaenal Arif di Persib Bandung cukup bersinar. Pemain yang selalu diburu bobotoh ini juga sempat beberapa kali memperkuat timnas Indonesia. Nama pemain dengan nomor punggung 15 itu mulai dikenal publik saat memperkuat Persita Tangerang.
Seusai membela Persita, pemain yang biasa disapa Abo ini hijrah ke tim pujaannya, Persib dan bermain selama beberapa musim. Ia pun sempat memperkuat Persepam Madura hingga gantung sepatu. Lalu apa kesibukan kakak dari Yandi Sofyan Munawar saat ini? Berikut petikan wawancara bola.com dengan Zaenal Arif di Bandung, Senin (4/1/2016).
Apa kesibukan Anda sekarang setelah memutuskan gantung sepatu?
Saat ini saya sibuk sebagai PNS saja di Bidang Pengendalian Seksi Penindakan Pemkot Bandung dan kuliah di STIE IM (Indonesia Mandiri) jurusan Akutansi. Sekarang sudah semester enam.
Baca Juga
Apakah masih menggeluti sepak bola, semisal jadi pelatih SSB?
Tidak. Paling hanya olahraga kecil saja untuk menjaga kondisi. Selain sibuk PNS dan kuliah, lebih banyak kumpul sama keluarga saja. Kadang juga melihat perkembangan adik (Yandi Sofyan) di Persib.
Komentar Anda soal beberapa pemain Persib yang trial di Malaysia seperti Dedi Kusnandar?
Cukup menggembirakan. Saya harap tidak hanya Dado (Dedi Kusnandar). Mudah-mudahan ada pemain lain yang bisa bermain di Malaysia. Saya harap kualitas mereka semakin bagus dan mampu bersaing dengan pemain-pemain di sana.
Saya yakin kualitas di sana lebih bagus, lebih terkoordinasi dengan baik. Respek terhadap kawan, lawan, dan pengadil di lapangan lebih terasah, sehingga pemain kita lebih tahu peraturan sepak bola yang benar.
Menurut Anda siapa pemain Persib yang pantas bisa bermain di Negeri Jiran?
Sebenarnya pemain-pemain di Indonesia bagus dan pantas bersaing di Malaysia, asal ada yang mengarahkan. Saya pikir semua bisa bersaing. Jika Dado lolos tentu awal yang bagus bagi pemain kita yang berkiprah di luar negeri.
Seberapa besar peluang Dedi Kusnandar untuk dikontrak Sabah FA?
Peluang pasti ada. Kalau mampu memperlihatkan skill yang bagus, saya pikir dia bisa sukses di sana.
Bagaimana Anda melihat sepak bola Indonesia pada tahun 2016?
Ini akan sulit diprediksi karena berkaitan dengan pemerintah. Saya pikir kunci agar sepak bola kita berjalan lagi harus ikut keinginan pemerintah. Kalau tidak, kompetisi sulit bisa bergulir lagi. Sekarang saja belum ada titik temu.
Jadi, PSSI harus mengikuti pemerintah agar sepak bola Indonesia bisa berjalan seperti semula?
Ya, saya pikir turuti saja dulu keinginan dan program pemerintah karena bagaimanapun peran pemerintah di kita masih dibutuhkan. Kalau hasilnya tidak memuaskan baru kita kritik. Lebih baik ikuti dulu apa maunya pemerintah.
PSSI menyelenggarakan Piala Dunia pun tanpa dukungan pemerintah juga saya yakin tidak akan jalan karena ini berkaitan dengan pihak keamanan sementara keamanan kita berkaitan sekali dengan pemerintah. Jadi pemerintah tidak bisa dilawan.
Artinya Anda masih pesimistis kompetisi Indonesia bergulir tahun ini?
Kalau saya pribadi masih pesimistis. Sekarang saja belum ada tanda-tanda kompetisi akan bergulir, kecuali turnamen. Saya berharap dua belah pihak ini bisa bersatu dan bisa segera menyelenggarakan kompetisi karena tidak bagus juga terus vakum. Kasihan para pemain, terutama pemain muda.