Bola.com, Arnem - Apes benar nasib pemain naturalisasi asal Belanda, Jhonny van Beukering. Karier sang striker terus mengalami keterpurukan begitu mudik ke Belanda seusai tampil membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2012. Ia kini jadi penganggur karena terkena skorsing KNVB.
Jhonny van Beukering yang pernah bermain di sejumlah klub top Belanda, semacam Feyenoord, Vitesse, dan Go Ahead Eagles, menganggur selama setahun karena skorsing Komisi Disiplin KNVB.
Baca Juga
Hukuman dijatuhkan otoritas tertinggi sepak bola Negeri Kincir Angin ke pemain bertubuh gempal tersebut pada Oktober 2015. Jhonny terlibat keributan dengan pemain dan suporter klub Divisi C3, DVC '26, pada laga Piala KNVB yang dihelat pada 2 September 2015. Jhonny saat itu membela klub Divisi C1, SC Veluwezoom.
Seperti yang dilansir media Belanda Gelderlander, penyerang yang sempat membela klub Pelita Jaya pada 2012 itu dilarang terlibat dalam aktivitas sepak bola selama 12 bulan terhitung mulai ketuk palu keputusan pada 19 Oktober. Klub yang dibelanya juga dikenai hukuman denda 150 euro.
Keputusan tersebut terasa menyesakkan bagi Jhonny. Karier sepak bolanya bak tamat, peluangnya mendapat klub baru menipis karena faktor usia yang tak lagi muda.
Bomber kelahiran 29 September 1983 itu tiga tahun belakangan mengais rezeki di klub-klub amatir. Ia tercatat membela klub Presikhaaf (2013), MASV Arnhem (2013-2014), dan SC Veluwezoom (2015). Di klub-klub tersebut ia jarang tampil di jajaran pemain utama.
Merosotnya karier sang pemain juga dipicu perilakunya yang tidak disiplin. Badan Jhonny van Beukering melar karena gaya hidupnya yang tidak teratur.
Saat mendatangkan sang pemain pada 2012 untuk keperluan Piala AFF, PSSI dihujami kritik tajam masyarakat. Dengan postur gendut tak lagi mirip atlet profesional, Jhonny dinilai tidak layak membela Timnas Indonesia. Faktanya saat berlaga di Piala AFF, pelatih Tim Merah-Putih kala itu, Nilmaizar, lebih sering menempatkan pemain binaan akademi Vitesse itu di bangku cadangan.
Seusai Piala AFF 2012, tak ada klub Indonesia yang mau merekrut Jhonny van Beukering. Lantaran frustrasi ia pulang ke Belanda. Ironisnya di negara tanah kelahirannya kariernya makin mandek.
Pada Januari 2014, sang pemain tersandung kasus kriminal karena memiliki 600 pohon ganja yang tertanam di salah satu rumahnya di Arnhem.
Jhonny membantah kalau ia yang menanam tumbuhan yang masuk kategori narkotika tersebut. "Rumah saya sedang disewakan. Sebagai pemilik rumah, harusnya saya mengecek lebih sering tempat itu. Jika saya tahu, tentu akan saya larang. Tapi, Anda tak bisa terus mengawasi segalanya. Sekarang saya diringkus sebagai tersangka," katanya seperti dikutip dari Voetbalprimeur.