Bola.com, Jakarta - General Manajer Arema Cronus, Ruddy Widodo, berharap PT Liga Indonesia tetap menjadi operator kompetisi profesional di Tanah Air. Ia pun berharap mereka mendapat izin dari Kemenpora untuk menggelar kompetisi Indonesia Super League 2016.
Posisi PT LI saat ini serba salah. Perseroan yang saham mayoritasnya dimiliki klub tak bisa memutar kompetisi karena dianggap jadi bagian dari PSSI yang statusnya tengah dibekukan oleh Kemenpora.
Kemenpora agaknya lebih senang jika ISL dan kompetisi turunannya dihelat oleh pihak ketiga yang tak berhubungan dengan PSSI. Tanda-tanda itu terlihat ketika PT LI meminta izin ke Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Kemenpora meminta mereka juga berkordinasi dengan Tim Transisi. Titah itu sulit dilaksanakan PT LI karena mereka berinduk ke PSSI, bukan ke Tim Transisi yang statusnya bukan federasi.
Baca Juga
Kubu Arema Cronus berharap Menpora, Imam Nahrawi, melunak. "Ketimbang pihak lain yang menjadi operator kompetisi, lebih baik PT LI yang menjalankan kompetisi itu. Karena mereka sudah paham betul tata cara menggelar kompetisi di Indonesia," kata Ruddy.
Lebih lanjut Ruddy menambahkan, kompetisi harus segera digelar agar roda bisnis klub bisa berputar. Turnamen-turnamen yang sepanjang tahun 2015 digelar tak otomatis menjadi solusi mengatasi kevakuman pelaksanaan kompetisi.
Klub tidak mendapat pemasukan maksimal sehingga mereka tidak bisa membayar pemainnya secara layak."Memang kami mengikuti turnamen, tapi kalau tanpa kompetisi seperti makan sayur tanpa garam. Kompetisi ini rohnya sepak bola di sebuah negara," jelasnya.
Di sisi lain, Ruddy Widodo menegaskan komitmen Arema Cronus ambil bagian turnamen yang diselenggarakan PT LI yang konsepnya mirip kompetisi Indonesia Super League. "PT Liga Indonesia itu adalah representasi seluruh klub ISL. Kegiatan mereka harus kami dukung," ucapnya.