Bola.com — Jerman Barat kembali menjadi tim yang tampil memesona pada Piala Eropa 1980. Kala itu, skuat Der Panzer diisi talenta-talenta muda berbakat, termasuk di antaranya Horst Hrubesch, yang mendapat julukan Si Monster karena selalu tampil garang di kotak penalti lawan.
Baca Juga
Dua perubahan signifikan mewarnai perebutan gelar juara pada pagelaran kali ini. Perubahan itu pun membuat tim nasional Italia kecipratan untung karena berhak langsung lolos ke putaran final, tanpa harus melalui babak kualifikasi setelah ditunjuk menjadi tuan rumah.
Selain sistem tuan rumah lolos otomatis, kali ini jumlah tim yang berlaga di putaran final juga berubah dari empat menjadi delapan tim. Kedelapan tim tersebut dibagi ke dalam empat grup, yang masing-masing pemuncak klasemen akan langsung memainkan pertandingan final.
Namun, meski berlaga di hadapan pendukungnya sendiri, Italia tak mampu menampilkan permainan menawan. Skuat asuhan Vincenzo Bearzot itu hanya mampu mencapai semifinal setelah kalah adu penalti dari juara bertahan, Cekoslovakia, pada babak perebutan juara ketiga.
Sementara itu, Jerman Barat Jerman Barat berhasil balas dendam final Piala Eropa 1976 lantaran bertemu dengan Cekoslovakia pada putaran final. Skuat asuhan Jupp Derwall itu berhasil menang 1-0 berkat gol "semata wayang" Karl-Heinz Rummenigge.
Pada laga berikutnya, Jerman berhasil mengalahkan Belanda 3-2 di Stadion San Paolo, 14 Juni 1980. Meski hanya bermain imbang tanpa gol melawan Yunani, Jerman Barat tetap lolos ke final setelah finis di posisi pertama Grup I.
Sementara itu, pada Grup II, Belgia secara mengejutkan tampil sebagai juara. Francois van der Elst dan kawan-kawan berhasil menjadi yang terbaik dalam grup yang juga dihuni Italia, Inggris, dan Spanyol.
Sayangnya, Belgia tetap harus tunduk atas keperkasaan Jerman Barat pada partai final di Stadion Olimpico, 22 Juni 1980. Hrusbech menjadi bintang setelah mencetak dua gol kemenangan Tim Panser pada menit ke-10 dan 88.
Belgia hanya mampu membalas dengan satu gol lewat eksekusi penalti Rene Vandereycken pada menit ke-74. Hadiah penalti tersebut diberikan wasit setelah bek Jerman Barat, Uli Stielike, melanggar bintang Belgia, Francois van der Elst, di kotak terlarang.
"Saya diberi julukan itu (Si Monster) oleh pelatih Rot-Weiss Essen. Saya selalu mencoba bermain dengan cara simpel, dan tentu saja mengeluarkan seluruh kemampuan saya," kenang Hrusbech.
Keberhasilan ini merupakan catatan terakhir skuat Der Panzer menjadi juara Piala Eropa dengan nama Jerman Barat. Pada pagelaran Piala Eropa 1988, Jerman Barat memang masih mengikuti ajang Piala Eropa, namun mereka hanya mampu mencapai babak empat besar.
Ketika tampil pada Piala Eropa 1992 di Swedia, pasukan Die Mannschact tak lagi menggunakan nama Jerman Barat. Penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur pada pertengahan 1990 membuat mereka tampil hanya dengan nama Jerman.
Sumber: UEFA