Bola.com, Tenggarong - Arema Cronus akan meladeni tuan rumah Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) akan bersua pada leg pertama semifinal Piala Jenderal Sudirman, Sabtu (9/1/2016) malam. Bermain di Stadion Aji Imbut membuat Arema lebih waspada karena berstatus sebagai tim tamu.
Menurut pelatih Arema, Joko Susilo, ada tiga hal yang harus diwaspadai anak asuhnnya dari Mitra Kukar jika tidak ingin pulang dengan membawa kekalahan. Berikut tiga hal yang diwaspadai Arema:
Duo Brasil
Keberadaan Rodrigo Dos Santos di lini tengah dan Patrick Dos Santos Cruz penyerang membuat Mitra Kukar makin berbahaya. Khusus Patrick, ia menempatkan diri sebagai top skor di turnamen ini dengan torehan enam gol. Maka itu, Arema akan mengunci pergerakan dua pemain ini agar tidak punya kesempatan untuk berakselerasi di dekat gawang.
Baca Juga
Kabar terakhir, Mitra Kukar lewat pelatihnya Jafri Sastra menyebut Rodrigo sedang tidak fit, namun Arema tetap menaruh kewaspadaan. Arema tidak mau lengah karena bisa jadi gelandang berkaki kidal itu sudah fit saat pertandingan.
"Mitra Kukar sekarang lebih berbahaya dari yang kami hadapi di perebutan peringkat ketiga Piala Presiden. Salah satu faktornya ya dua pemain asing dari Brasil itu," kata Joko Susiko, pelatih Arema.
Kecepatan Pemain Sayap
Mengamati permainan Mitra Kukar di PJS, permainan tim asal Tenggarong kali ini lebih bertenaga. Hal ini tidak lepas dari kehadiran barisan pemain muda di sektor sayap, seperti Septian David Maulana, Yogi Rahardian, dan juga Defri Rizky.
Kecepatan mereka akan merepotkan lini tengah dan belakang Arema. Itu sebabnya, Singo Edan akan menempatkan para pemain senior yang punya karakter petarung di sisi bek sayap yakni, Hasim Kipuw dan Ahmad Alfarizi.
Taktik ini bertujuan mematikan pergerakan pemain sayap Mitra Kukar. Kebetulan dua bek sayap itu punya karakter tak kenal kompromi kala menghadapi pemain muda.
Bahkan Hasim Kipuw terang-terangan ingin memberi pelajaran bagaimana kerasnya main di level tertinggi sepak bola tanah air. "Yang jelas anak-anak muda harus diberi pengalaman saja," kata pemain asal Ambon itu.
Kondisi Lapangan
Kondisi Stadion Aji Imbut kini kurang terawat karena lama tidak digunakan untuk pertandingan besar. Permukaannya juga bergelombang dan ditumbuhi rumput liar. Arema cukup dipusingkan dengan kondisi ini karena pemain juga rawan cedera.
Namun, CEO Arema Iwan Budianto sudah memberikan motivasi kepada pemainnya mengenai hal ini. "Lawan juga main di lapangan yang sama. Meski mereka lebih hafal medan, kami harus bisa menaklukkannya demi langkah ke final," jelasnya.
Para pemain Arema sudah mengetahui kondisi lapangan saat sesi latihan terakhir (8/1/2016). Awalnya mereka memang mengeluh karena harus main lebih hati-hati. Namun, motivasi untuk melaju ke final kini jauh lebih tinggi.
"Memang pemain harus lebih hati-hati. Tapi ini pertandingan penting, semua harus dilawan, baik kondisi lapangan ataupun klub tuan rumahnya,” kata Iwan.