Bola.com, Jakarta - Beberapa tahun terakhir, pemenang FIFA Ballon d’Or hampir bisa diprediksi. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo selalu mendominasi sejak 2008. Selain itu, hanya sekali keduanya tidak berada di peringkat pertama dan kedua secara bersamaan. Kini, persaingan penghargaan indivdual tertinggi pesepak bola tersebut diramaikan kapten Brasil, Neymar.
Mekanisme pemilihan FIFA Ballon d’Or dilakukan melalui pemungutan suara dari kapten dan pelatih tim nasional, serta perwakilan jurnalis dari negara-negara anggota FIFA. Unsur subjektivitas terkadang memengaruhi pilihan tiap pemilih. Agar lebih objektif, pendekatan statistik bisa dikedepankan. Artikel ini akan mengulas perbandingan performa statistik ketiga pemain tersebut dengan data yang dikumpulkan dari musim 2014-2015 dan paruh pertama musim 2015.
Baca Juga
Secara total, ketiganya memiliki jumlah pertandingan yang relatif berimbang. Hanya saja, patut diingat, bahwa Messi dan Neymar sempat mengalami cedera parah dalam kurun waktu musim 2014-2015 dan paruh pertama musim 2015-2016 yang membuat mereka kehilangan kesempatan bermain.
Dalam hal penyerangan, Messi dan Ronaldo lebih unggul dalam hal produktivitas mencetak gol serta menciptakan assist. Messi berperan langsung dalam terciptanya 94 gol, sementara Ronaldo jauh lebih baik lagi dengan 109 gol. Unggulnya perolehan Ronaldo kemungkinan disebabkan ketika Messi dan Neymar tidak menciptakan gol atau assist, keduanya mungkin berperan melepaskan umpan kunci yang kemudian berujung gol. Kedua pemain Barcelona ini sama-sama mencatatkan rataan dua umpan kunci per pertandingan, lebih baik dibandingkan Ronaldo. Dalam perolehan assist dan umpan kunci ini, Messi menjadi pemenang di antara ketiganya.
Di sisi lain, perolehan 48 gol dan 18 assist milik Neymar juga harus menjadi pertimbangan. Bagaimanapun, statistik ini diraih dalam menit bermain yang lebih sedikit dibandingkan dua pesaingnya. Apabila menit bermain Neymar menyamai Messi dan Ronaldo, bukan tidak mungkin perolehan gol, assist,dan penciptaan peluang miliknya akan mengungguli kedua seniornya tersebut.
Faktor lain yang kami yakini dengan potensi Neymar di atas adalah kemampuannya dalam mengonversi peluang yang lebih baik dibandingkan kedua pesaingnya. Konversi peluang menunjukkan seberapa efektif kemampuan pemain dalam melepaskan tembakan yang berbuah gol. Peran Neymar yang masih menjadi "pelayan" Messi di Barcelona punya pengaruh terhadap jumlah peluang yang datang kepadanya.
Seandainya FIFA Ballon d’Or dipilih berdasarkan kontribusi total terhadap tim. Statistik bertahan ketiganya dapat menjadi pembeda, mengingat ketiganya memiliki presentase kemenangan tim yang sama kuat. Neymar menunjukkan bahwa dirinya bukan penyerang yang hanya mau menunggu di depan saja. Sebagai bagian sebuah tim, eks pemain Santos itu rajin sekali melakukan aksi-aksi defensif seperti tekel atau memotong umpan lawan dengan rataan mencapai 2-3 kali per pertandingan.
Melihat kenyataan ketiganya memiliki keunggulan satu sama lain dalam berbagai sisi, tentu sulit memperkirakan siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Untuk mempermudah, terdapat fakta 59% peraih FIFA Ballon d’Or merupakan seorang pemenang juara liga tempat dia bertanding. Ditambah dengan keberhasilan Messi membawa Argentina ke final Copa America 2015, akankah La Pulga sukses memperbarui rekornya sendiri?
Artikel ini ditulis oleh Octavery Krisnandana dari Labbola
Sumber: Labbola